Setelah Kasus Percobaan Penculikan di Tanjung Priok, Warga Mulai Resah dan Lebih Waspada
"Para ibu terutama jadi resah, takut, anaknya keluar disuruh masuk lagi. Mereka jadi sangat resah, dan tidak menyangka kejadian disini," kata Nani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kasus percobaan penculikan membuat seorang anak menjadi korban di Tanjung Priok, Rabu (24/10/2018) lalu.
Dampaknya, para orangtua yang tinggal di kawasan tersebut ikut merasa resah dan takut anaknya ikut menjadi sasaran pelaku penculikan.
Ketua Rukun Tetangga di Wilayah Enim, Tanjung Priok Nani Suryani (46) pun mengatakan saat ini warganya cukup resah dan takut akan terjadinya kejadian yang sama.
"Para ibu terutama jadi resah, takut, anaknya keluar disuruh masuk lagi. Mereka jadi sangat resah, dan tidak menyangka kejadian disini," kata Nani kepada wartawan TribunJakarta.com di kediamannya.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa warga sama sekali tidak menyangka kasus tersebut akan terjadi di wilayahnya.
"Orang juga banyak yang ngak nyangka ya, karena disini kan ramai terus. Tapi saya pikir sepertinya hal ini terjadi karena waktu kejadiannya selepas Magrib itu sepi," katanya.
Nani mengetahui kejadian tersebut dari laporan ibu korban yang menadatanginya pukul 21.00 WIB pasca gagalnya percobaan penculikan terhadap anak berumur 7 tahun tersebut.
• Sederet Manfaat Kopi: Dongkrak Performa Olahraga, Otak Lebih Fokus Hingga Mencegah Kanker
• Aksi Wali Kota Jakarta Timur Pasang Tunggak Pajak di Taman Mini Hingga Sindiran Gubernur Anies
"Saya juga ngak tahu kejadian seperti apa, tapi sekiranya pukul 9 malam, ibu itu datang lapor kalau anaknya hampir jadi korban penculikan, dan dia mau lapor ke polisi," ujar Nani.
"Dia bilang sama saya kalau dia takut kalau nanti penculiknya datang lagi untuk melakukan hal yang sama," sambungnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, Jumat (26/10/3018) Saat ini wilayah Enin di Tanjung Priok memang tampak lebih sepi dari biasanya. Para orantua tampal lebih intens menjaga anaknya serta melarang anak-anaknya untuk bermain terlalu jauh dari rumah