Lion Air JT610 Jatuh

Sempat Minta Pemerintah Lanjutkan Proses Pencarian, Dodi Widodo Bersyukur Anaknya Teridentifikasi

Sempat meminta pemerintah agar proses evakuasi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dilanjutkan, Dodi Widodo bersyukur anaknya telah teridentifikasi

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Tangis haru keluarga Shandy Johan Firmansyah saat prosesi penyerahan jenazah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (12/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMATJATI - Sempat meminta kepada pemerintah agar proses evakuasi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dilanjutkan kembali, kini Dodi Widodo bersyukur anaknya telah berhasil teridentifikasi.

Anaknya yang bernama Shandy Johan Ramadhan (27), berhasil teridentifikasi bersama dua orang penumpang lainnya, yaitu Deryl Johan Febrianto (22) dan Firmansyah Akbar (42).

Saat prosesi penyerahan jenazah dari pihak RS Polri Kramatjati kepada keluarga korban, nampak Dodi tak bisa menahan tangis.

Sambil memeluk peti jenazah anaknya, air mata deras mengalir dari wajah pria tersebut.

Tak hanya keluarga Shandy, isak tangis dari keluarga Deryl dan Firmansyah juga pecah sesaat setelah prosesi penyerahan jenazah usai.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RS Polri Kramatjati Kombes Pol Sumirat turut menyampaikan belasungkawa atas peristiwa maut yang merenggut total 189 nyawa tersebut.

"Kami dsri pihak RS Polri dan tim DVI (Disaster Victim Identification) menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga penumpang Lion Air yang telah teridentifikasi," ucapnya, Senin (12/11/2018).

Dalam kesempatan ini, ia juga meminta kesabaran kepada pihak keluarga korban yang hingga kini belum teridentifikasi.

Sumirat menegaskan, sampai saat ini Tim DVI masih berusaha keras untuk mengidentifikasi 666 sampel DNA yang berhasil diterima posko postmortem RS Polri.

"Kami dari tim DVI masih terus berusaha mengidentifikasi sampel DNA yang sudah masuk ke laboratorium sampai selesai. Total ada 666 sampel yang telah kami ambil, kalau semua berhasil teridentifikasi tugas kami baru selesai," tambahnya.

Sebelumnya, Dodi Widodo sempat meminta perpanjangan proses evakuasi yang kedua kepada pemerintah pada Rabu (7/11/2018) yang lalu.

"Kami mewakili keluarga korban yang belum ditemukan, kami berharap pada Tim Basarnas dalam hal ini pemerintah, khususnya Pak Jokowi untuk bisa dilanjutkan sampai semua ditemukan," ujarnya di depan Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

KNKT Pastikan Video Simulasi Jatuhnya Lion Air PK-LQP Adalah Hoaks

KNKT Bantah Dugaan Sinyal Ping Lion Air PK-LQP Mati Akibat Terendam Lumpur

Tim DVI Polri Kembali Identifikasi Tiga Korban Lion Air PK-LQP

Akhirnya permintaan tersebut dikabulkan dan proses pencarian korban baru berakhir pada Sabtu (10/11/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air ini mengalami kecelakaan sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten pada Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat sempat dilaporkan meminta untuk kembali ke bandara Soekarno-Hatta, sebelum kemudian hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Terakhir, pesawat itu terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.

Pantauan dari Flightaware, pesawat terakhir berada di Tanjung Karawang, namun kemudian hilang dari jalur.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved