Saat Hujan Turun, Lurah Cipete Utara Sudah Tak Pernah Lagi Gulung Celananya Tinjau Genangan
Bahkan, kini genangan air yang menghiasi permukiman itu tak lagi menjadi musibah terbesar warga RW 06, Cipete Utara.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Setiap hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah RW 06 Cipete Utara, sering mengakibatkan banjir di permukiman tersebut.
Bahkan, di tahun 2016 butuh waktu yang terbilang lama untuk menunggu genangan air lenyap dari gang-gang sempit permukiman padat penduduk itu.
Hal itu yang dikenang oleh Lurah Cipete Utara, Mohamad Yohan di kantor Lurah Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Dulu surutnya itu tunggu satu hari baru surut, tahun 2017 sudah ada penanganan jadi berkurang tinggal dua jam surutnya," katanya kepada TribunJakarta.com di kantornya pada Selasa (13/11/2018).
Namun, lanjut Yohan, banjir di permukimannya dari tahun ke tahun berangsur membaik.
Bahkan, kini genangan air yang menghantui permukiman itu tak lagi menjadi musibah terbesar warga RW 06, Cipete Utara.
• Ogah ke Bali Lagi Hingga Berniat Tempuh Jalur Hukum, Ulah Oknum Petugas Imigrasi Bikin Miyabi Marah
• Nasib Kebijakan Ganjil Genap Hingga Jalan Berbayar Segera Diberlakukan
"Di tahun 2018 ini, semenjak pengerukan dilakukan oleh UPK Badan Air di Kali Asem dan Kali Krukut, luapan air sudah berkurang. Meskipun tergenang, lekas surutnya. Saya sudah enggak pernah menggulungkan celana saya lagi saat meninjau genangan air," katanya.
Lurah Cipete Utara tersebut pun sangat tertolong dengan adanya pengerukan oleh UPK Badan Air.
"Sangat tertolong dengan adanya UPK Badan Air, dulu pada saat hujan deras hampir 1 meter ketinggian genangannya. Sekarang setelah pengerukan jadi cepat surut," katanya.
