Tsunami di Banten
Dua Jam Sebelum Tsunami Datang, Guguran Lava Gunung Anak Krakatau Pikat Warga
Syarief (25) warga Desa Cibenda, Carita sempat menikmati pemandangan eksotis erupsi gunung Anak Krakatau sebelum tsunami terjadi di Selat Sunda.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTEN - Syarief (25) warga Desa Cibenda, Carita sempat menikmati pemandangan eksotis erupsi gunung Anak Krakatau sebelum tsunami terjadi di Selat Sunda.
Sabtu (22/12/2018) malam, ditemani deburan ombak, gunung yang berada di Selat Sunda tersebut terlihat mempesona dengan guguran lava pijar lengkap dengan bulan purnama menemani.
Memang saat itu dikatakan Syarief Anak Gunung Krakatau tampak jelas, warga maupun wisatawan bisa menyaksikan api dari Krakatau.
Malam itu, Syarief masih ingat betul dua jam sebelum tsunami datang, di pantai Karang Jodoh ada sekira puluhan wisatawan yang sedang menikmati pantai.
Tapi menurutnya suasana ceria para wisatawan yang sedang menikmati pemandangan pantai seketika sirna berubah menjadi teriakan kepanikan.
Tiba-tiba ombak datang. Air pun pasang sampai ke daratan.
"Awalnya dari suara gemuruh, selang berapa menit itu air laut langsung mulai menghantam semua orang," cerita Syarief saat ditemui Tribunnews.com, Senin (24/12/2018).
Karena dirinya sudah tahu bahwa air makin pasang, ia pun langsung lari menyelamatkan diri menggunakan sepeda motornya.
Saat itu dikatakan Syarief banyak wisatawan lain di pantai tersebut diminta cari lokasi aman di perbukitan.
"Engga ambil pikir panjang langsung ambil motor ngungsi sambil ngasi tahu warga," ucap Syarief.
Kini pantai sepanjang Anyer mengalami kerusakan cukup parah, termasuk Pantai Karang Jodoh.
Saat disambangi oleh tim Tribunnews.com, memang penginapan di sekitar lokasi rusak cukup parah.
Sampah-sampah sisa bangunan rumah seperti genting, batu bata, kayu sangat mudah ditemui.
Sementara jumlah korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung terus bertambah.

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menyatakan bahwa ada gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan Banten yang berada di sekitar Selat Sunda dan mereka mengatakan itu adalah tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.