Info Kesehatan
10 Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Hilangkan Flu
Setelah flu telah diindikasikan, Anda harus benar-benar merujuk ke dokter Anda dan memulai proses perawatan dengan bantuan medis yang diperlukan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Bulan-bulan ini cuaca mungkin sedang tidak mendukung kesehatan kita. Musim hujan adalah saatnya orang mudah sekali terserang influenza.
Influenza adalah penyakit menular pada sistem peredaran darah yang disebabkan oleh virus A dan B yang terus berubah.
Influenza muncul di awal musim pancaroba dan lebih sering di musim hujan. Virus menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah dalam proses penyakit.
Setelah flu telah diindikasikan, Anda harus benar-benar merujuk ke dokter Anda dan memulai proses perawatan dengan bantuan medis yang diperlukan.
Selain itu, Anda dapat menggunakan metode pengobatan herbal alami untuk mempercepat penyembuhan.
Berikut ini makanan dan minuman yang membantu menyembuhkan flu, seperti dilansir dari laman Healthy Life.
Jamur
Makan jamur baik untuk pengobatan flu. Jamur, yang berguna untuk kesehatan umum, mengandung dua senjata pre-emptive melawan influenza.
Salah satunya adalah selenium yang menghasilkan cicotins yang membantu sel darah putih melawan penyakit.
Senjata lainnya adalah jenis serat antimikroba yang mengandung beta glukan, yang berkontribusi pada sel-sel yang menghilangkan infeksi.
• Punya Gejala Hampir Mirip, Begini Perbedaan Pilek, Flu dan Sinusitis yang Harus Kamu Tahu
• Bisa Menular, Begini Tanda Kerap Alami Flu Perut, Diare hingga Berat Badan Turun
• Ada Kotoran Terus Menerus di Mata Bisa Jadi Gejala Flu Pada Kucing, Begini Cara Merawatnya
Bawang putih
Meskipun memiliki bau tajam, itu berguna untuk pengobatan flu. Bawang putih mengandung fitokimia alicin dan senyawa antimikroba.
Menurut sebuah survei di Inggris, 46% orang yang menggunakan suplemen alisin, yang menggunakan bawang putih, terkena flu.
Salmon
Menurut penelitian terbaru, orang yang mengonsumsi nutrisi yang mengandung vitamin D tinggi telah terkena infeksi saluran pernapasan 40% lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
