Blue Bird Akan Berikan Santunan Pada Keluarga Drivernya yang Nekat Mengakhiri Hidupnya di Mampang
Bahkan, PT Blue Bird TBK pun saat ini sedang fokus menjalin komunikasi dengan pihak keluarga almarhum, dan akan memberikan santunan
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG - Seorang pengemudi sopir taksi Blue Bird Zulfadhli (35) ditemukan tewas gantung diri di kamar kos rekannya Nardi pada Senin (11/2/2019) kemarin, sekira pukul 09.00 WIB.
Diduga, almarhum terlilit utang piutang via online yang menjadi alasannya nekat mengakhiri hidupnya, yang tertulis di dalam surat wasiat yang ditinggalkan.
Atas peristiwa ini, PT Blue Bird Tbk pun mengucapkan turut berduka dan berbelasungkawa kepada pihak keluarga almarhum yang ditinggalkan.
Bahkan, PT Blue Bird TBK pun saat ini sedang fokus menjalin komunikasi dengan pihak keluarga almarhum, dan akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Zulfadhli.
"Saat ini fokus dari perusahaan adalah terus menjalin komunikasi dengan pihak keluarga, dimana perusahaan juga akan memberikan santunan yang diharapkan sedikit banyak dapat meringankan beban dari keluarga yang ditinggalkan," Amelia Nasution Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk pada TribunJakarta.com, Selasa (12/2/2019).
Perihal masalah hutang piutang yang diduga menjadi alasan almarhum nekat mengakhiri hidupnya, Polisi pun terus mencari petunjuknya.
• Sopir Taksi yang Tewas Gantung Diri di Mampang Sudah Bergabung Blue Bird Sejak Tahun 2006
• Dukung Gaya Hidup Digital, Blue Bird Group dan TCASH Jalin Kerjasama Strategis
Kanit Reskrim Polsek Mampang Iptu Anton menuturkan, tidak ditemukam bukti-bukti yang mengarah ke permasalahan hutang piutang online tersebut.
"Di TKP tidak ada petunjuk, handphone korban gak ada, semua saksi yang diperiksa pun tidak tahu menahu tentang hutang piutang tersebut," jelas Anton.