Polisi Sebut Motif Geng Motor Lukai Korbannya Karena Terdoktrin Harus Berani Lukai Korbannya
"Ada doktrin diantara mereka agar mereka dapat pengakuan, mereka ini harus berani dan menusuk setiap aja yang mereka temui di jalan," kata Edy.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Aksi beringas geng motor kembali terjadi di Jakarta Barat.
Mereka membacok pengendara bernama Ahmad Al Fandri hingga tewas dan kemudian merampas sepeda motornya.
Aksi itu terjadi di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat pada Selasa (5/2/2019) dini hari.
Ironisnya, 6 dari 17 pelaku yang terlibat masih merupakan anak di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan para pelaku merupakan gabungan dari 8 geng motor di kawasan Jakarta Barat.
"Pelaku ini merupakan gabungan dari 8 geng motor. Diantaranya geng motor Basmol (Barisan Manusia Oleng), Swiss (Sekitar Wilayah Slipi), Israel (Istana Sekitar Rel) maupun Garjok (Garden Pojok)," kata AKBP Edy Suranta Sitepu di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (13/2/2019).
AKBP Edy Suranta Sitepu menuturkan, gabungan geng motor ini memang kerap melakukan aksi anarkis sebagai bentuk eksistensi keberadaannya.
Biasanya, mereka berkumpul di kawasan Basmol, Kembangan, Jakarta Barat pada malam minggu atau pun saat hari libur untuk merencanakan aksi kriminal, seperti tawuran atau pun melukai korbannya.
Seperti diketahui, aksi pembacokan dan perampasan sepeda motor di Jalan Tubagus Angke tersebut terjadi pada saat malam Imlek.
"Ada doktrin diantara mereka agar mereka dapat pengakuan, mereka ini harus berani dan menusuk setiap aja yang mereka temui di jalan," kata Edy.
Bahkan, ujar Edy, para pelaku juga kerap memamerkan aksinya sewaktu tawuran melalui media sosial.
"Mereka juga memanfaatkan medsos. Biasanya kalau mereka lagi tawuran, ada yang yang live di instagram dan kemudian mereka share. Itu dinamakan proses jati diri oleh mereka, apalagi kalau mereka berhasil melukai," kata Edy.
Meski kerap melukai para korbannya sebagai bentuk eksistensi, namun untuk yang mengakibatkan korbannya tewas serta merampas sepeda motor, Edy menyebut baru kali ini dilakukan kelompok ini.
Aksi pembacokan itu terjadi saat korban bersama 10 temannya yang mengendarai 6 sepeda motor hendak pulang menuju Cengkareng, Jakarta Barat seusai makan ketan susu di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.