Rommy Seret Nama Khofifah Soal Kakanwil Jatim, Mahfud MD: KPK Tahu Memilah, Saya Juga Pernah Merekom
Mahfud MD buka suara menanggapi pernyataan Romahurmuziy yang menyeret nama Khofifah dalam pemeriksaannya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Mahkaman Konstitus Mahfud MD kembali bersuara terkait kasus dugaan korupsi yang menimpa Romahurmuziy.
Kali ini, Mahfud MD menanggapi terkait pernyataan Romahurmuziy terkait seleksi Kakanwil Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur.
Romahurmuziy menyebut bahwa dirinya hanya meneruskan aspirasi soal siapa yang akan mengisi sebagai Kakanwi Kemenag Jawa Timur.
"Saya hanya meneruskan rekomendasi dari orang-orang berkompeten. Sebagai anggota DPR dan ketua umum partai, saya mendapatkan nama-nama dari tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat," tuturnya di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2019) seperti dikutip TribunJakarta dari Wartakota.
Romahurmuziy lantas mencontohkan nama Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanudin.
Haris Hasanudin, kata Romahurmuziy, merupakan hasil dari rekomendasi ulama setempat, yakni Kyai Asep Saifudin Halim dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Romahurmuziy mengungkapkan, Khofifah Indar Parawansa sempat memberikan nama Haris Hasanudin karena sudah mengenalnya terlebih dahulu dengan kinerja yang baik.
Serta, dapat melakukan sinergitas kepada pemerintah daerah Jawa Timur.
"Dia bilang 'Mas Rommy, percayalah sama Haris karena Haris ini memiliki kinerja yang sangat bagus'. Sebagai gubernur terpilih saat itu, beliau mengatakan sangat percaya dengan kerjanya dan memiliki sinergi dengan pemprov itu akan lebih baik," ungkap Romahurmuziy.
• Maudy Ayunda Akhirnya Memilih Kampus Ini Seusai Dilema, Harvard atau Stanford University?
• Namanya Diseret Romahurmuziy Soal Kakanwil Jatim, Khofifah: Saya Takut Ada yang Mengatasnamakan
• Sebelum Skimming dan Bobol ATM, Ramyadjie Priambodo Dapat Data hingga PIN Nasabah dari Deep Web
Kendati demikian, meski dirinya melakukan rekomendasi terhadap panitia seleksi, dia membantah melakukan intervensi.
Baginya, tidak mungkin mengintervensi orang-orang yang terdiri dari guru besar dari universitas Islam di seluruh Indonesia.
"Kalau misalnya, meneruskan aspirasi itu dosa, nah terus, kita mengetahui kondite seseorang dari siapa? tapi, itu kan tidak menghilangkan proses seleksinya," tegasnya.
TONTON JUGA:
Mahfud MD pun memalui akun Twitter pribadinya menanggapi pernyataan Romahurmuziy.
Hal itu berawal dari seorang pengguna Twitter melontarkan pertanyaan kepada Mahfud MD seraya menyertakan link artikel terkait pernyataan Romahurmuziy yang menyebut nama Khofifah.