Ada Peta Indonesia dari Sampah Plastik di Pulau Tidung

EcoBrick sendiri adalah botol plastik yang sudah dipenuhi sampah plastik supaya menjadi padat dan bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tertentu.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Kelurahan Pulau Tidung
Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, memanfaatkan 921 botol EcoBrick untuk membuat peta Indonesia di RPTRA Tidung Ceria yang berada di depan Kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU SELATAN - Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, memanfaatkan 921 botol EcoBrick untuk membuat peta Indonesia di RPTRA Tidung Ceria yang berada di depan Kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

Lurah Pulau Tidung, Cecep Suryadi menjelaskan, pemanfaatan EcoBrick tersebut untuk menjadikan Pulau Tidung bebas dari sampah plastik.

EcoBrick sendiri adalah botol plastik yang sudah dipenuhi sampah plastik supaya menjadi padat dan bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tertentu.

"Pembuatan peta Indonesia ini dikerjakan sejak 9 Maret 2019 oleh ASN, PPSU, PJLP lainnya bersama dengan warga Pulau Tidung dan baru rampung pada hari ini," jelas Cecep dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).

Divonis 8 Bulan Penjara hingga Tersinggung Dikawal Polisi Bersenjata, Rangkuman Sidang Hercules

Peta Indonesia berukuran 6 x 3 meter itu dibentuk dengan menggunakan 921 botol EcoBrick berukuran 600 mililiter.

Kemudian ratusan botol plastik itu diisi dengan sampah plastik hingga padat dengan berat sekitar 300 gram.

"Kenapa peta? Sebenarnya biar tahu, buat pembelajaran di RPTRA banyak anak kecil main, jadi biar kenal peta Indonesia seperti apa, Sumatera, Jawa. Jadi mereka sadsr pentingnya jaga kebersihan dari samph plastik," terang Cecep.

Cecep mengatakan, penempatan peta Indonesia tersebut di RPTRA Tidung Ceria dipilih lantaran banyak dikunjungi anak-anak.

Pihaknya sempat mempertimbangkan untuk meletakkannya di Jembatan Cinta yang menjadi ikon Pulau Tidung, namun dirasa kurang pas.

Viral Pengawal Jenazah Berlaku Arogan Pukul Mobil, Pelaku Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara

"Kalo di Jembatan Cinta udah ada spot foto jadi kurang pas, selain itu juga kan lebih ke arah rekreasi. Kalau ini kan ke arah edukasi, buat pelajaran karena banyak anak kecil yang datang ke RPTRA," terangnya.

"Setelah ada peta udah ada tujuan untuk jadi gerakan warga bikin sendiri, anak kecil cari botol untuk jadi EcoBrick, jadi bukan cuma PPSU. Gerakan ini akan diteruskan, bukan cuma ini. Kita akan bikin meja, kursi dari EcoBrick," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved