Mangaritua Curigai Haris Simamora Bunuh Keluarga Daperum karena Gunakan Nomor Korban
Mangaritua sejak awal sudah mencurigai Haris Simamora membunuh Daperum Nainggilan, istri dan dua anaknya: Maya Ambarita, Sarah dan Arya Nainggolan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Mangaritua sejak awal sudah mencurigai Haris Simamora membunuh Daperum Nainggilan, istri dan dua anaknya: Maya Ambarita, Sarah dan Arya Nainggolan.
Haris Simamora menghabisi nyawa Daperum dan anggota keluarganya di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ia tak mengenal secara dekat Haris Simamora, tapi pernah berkomunikasi dengan saling kirim pesan singkat melalui apkikasi WhatsApp.
Tempo hari sebelum pembunuhan sadis malam itu, Maya mengenalkan Haris ke Mangaritua yang dapat mengajaknya bekerja di sebuah pabrik di Cikarang pada Senin (12/11/2018) pagi.
"Saya dibertahu Kak Maya kalau dia punya saudara (Haris) yang bekerja di Cikarang, dia bisa memasukkan kerja, karena kebetulan saya sedang mencari pekerjaan," kata Mangaritua saat bersaksi dalam kasus pembunuhan keluarga Daperum Nainggolan di Pengadilan Negeri Bekasi, Senin (1/4/2019).
Sejak Juli 2018, Mangaritua bekerja sebagai karyawa toko yang dikelola Daperum Nainggolan.
Ia bertugas membantu mengantarkan barang pesanan ke kosumen.
Pekerjaan ini dilakukan sembari dia mencari pekerjaan tetap.
Masih di hari yang sama, Maya memberitahukan kalau Haris meminta data lengkap Mangaritua beserta lamaran agar dapat dimasukkan ke pabrik tempat Haris bekerja.
Mangaritua yang tinggal di Grogol, Jakarta Barat, kemudian berjanji membawa berkas lamaran ke rumah Maya di Pondok Gede.
"Dia (Maya) juga bilang kalau besok Haris akan datang ke rumahnya, kalau untuk mau masuk kerja juga saya harus bayar Rp 2,5 juta biar bisa langsung masuk," ungkap Mangaritua.
Sekitar pukul 18.00 WIB, selesai mandi, Mangaritua beranjak dari rumah Daperum kembali ke tempat tinggalnya di Grogol.
Sebelum berangkat, Maya sempat mengingatkan dirinya tak lupa membawa berkas lamaran untuk diserahkan kepada Haris.
"Dia pesan ke saya kalau bisa datang lebih pagi soalnya dia juga besokannya mau ke Tanah Abang belanja buat Natal sama Haris juga," jelas dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/dua-saksi-dalam-sidang-pembunuhan-satu-keluarga.jpg)