Ramadan 2019
Agar Tubuh Senantiasa Segar dan Bugar, 5 Tips Sehat Sajikan Menu Berbuka Puasa Selama Ramadan
Manfaatnya bukan hanya membuat tubuh lebih bugar, Buka Puasa dengan baik dan benar juga dapat menjaga bentuk dan kondisi tubuh.
TRIBUNJAKARTA.COM - Menyajikan menu buka puasa ternyata bisa lebih nyaman dan enak dinikmati jika dilakukan dengan cara yang sesuai anjuran kesehatan.
Manfaatnya bukan hanya membuat tubuh lebih bugar, buka puasa dengan baik dan benar juga dapat menjaga bentuk dan kondisi tubuh.
Saat beduk magrib terdengar, umat muslim sangat dianjurkan untuk mulai berbuka dengan makanan ringan atau yang manis-manis seperti Kurma atau jus buah yang manis.
• Jokowi Tinjau Calon Lokasi Ibu Kota Negara, Suasana Penuh Tawa dan Deretan Foto Bukit Soeharto
• Pernah Diperiksa Dugaan Makar Hingga Jadi Tersangka Pencucian Uang, Berikut Profil Bachtiar Nasir
Pasalnya sajian manis ini mengandung karbohidrat sederhana yang mudah diserap sehingga cepat menaikkan kadar gula darah dan menghasilkan energi instan.
Namun, jangan dikonsumsi berlebihan karena bisa menurunkan selera makan untuk makanan utama yang lebih bergizi.
Makanan utama bisa dikonsumsi setelah salat magrib atau kalau masih malas, boleh ditunda setelah Salat Tarawih.
Biasanya, sajian menu utama lebih komplit gizinya, ada karbohidrat, protein hewani maupun nabati, lemak, vitamin, dan mineral.
Komposisi gizi yang ahli anjurkan yaitu 50 % karbohidrat, protein 15 -10%, dengan lemak baik 25%.
Jangan lupa sayur dan buah. Dengan demikian, 50% kebutuhan kalori total hari itu sudah akan bisa terpenuhi.
• Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadan 2019 di 35 Wilayah Doa Niat Sahur dan Berbuka Puasa
Makanan utama sebaiknya tidak terlalu pedas, banyak bumbu, tinggi lemak, ataupun bersantan. Pasalnya, produksi asam lambung meningkat selama berpuasa.
Bila kita mengasup makanan seperti itu, produksi asam lambung pun akan semakin tinggi dan mengakibatkan perut menjadi kembung, mual, dan perih, bahkan diare.
Terakhir, minumlah air sesuai anjuran yakni 6 hingga 8 gelas dalam sehari.
Aturan ini harus tetap terlaksana demi mencegah dehidrasi dan sembelit.
Tapi minum airnya boleh setelah waktu berbuka ya! Bukan pada siang hari, heheh. Cairan yang diminum boleh air putih, teh, ataupun sari buah (jus).
Kurangi minuman berkafein dan bersoda karena membuat kita sering buang air kecil.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/makanan-gorengan_20180201_125541.jpg)