Cerita Iwan Pendukung Ahok di Pilkada 2017, Hingga Harapannya untuk Caleg Ima Mahdiah

Mulai dari diusir dari kontrakan, hingga bentrok dengan warga sekitar tempat tinggalnya di Rawa Belong, Jakarta Barat.

Penulis: Leo Permana | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/LEO PERMANA
Iwan Mulyadi, seorang koordinator saksi di wilayah Dapil 10 Jakarta Barat dalam Pemilu 2019 saat ditemui di Grogol Petamburan, Jakbar, Sabtu (4/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Iwan Mulyadi, seorang koordinator saksi di wilayah Dapil 10 Jakarta Barat dalam Pemilu 2019, bercerita sebelumnya dia pernah menjadi saksi dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2017.

Dalam Pemilu tersebut, ia menjadi saksi untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP)-Djarot Saiful Hidayat.

Keinginannya menjadi saksi tersebut, berlatar pengalaman saat anaknya dibantu oleh program Kartu Jakarta Sehat (KJS), yakni program Jokowi-BTP saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, dia juga menilai kinerja dari BTP yang menurutnya tidak diragukan lagi.

Berbagai hal yang ia alami saat memperjuangkan pemimpin yang dia juangkan tersebut.

Mulai dari diusir dari kontrakan, hingga bentrok dengan warga sekitar tempat tinggalnya di Rawa Belong, Jakarta Barat.

"Ketika waktu Pilkada pun saya diusir dari kontrakan, saya bentrok dengan warga. Saya tinggal kebetulan di Rawa Belong, orang tua saya di Kemanggisan. Nah kemaren kalau bukan saya, saya sudah dikeroyok, ada yang kafir-kafirin lah, apalah, itulah, tapi di dalam batin saya, saya kuat atas pendirian saya, saya melihat anak saya," kata Iwan di Grogol Petamburan, Sabtu (4/5/2019).

"Anak saya sakit, keluarga juga tidak ada yang peduli. Makanya saya pertaruhkan nyawa saya demi anak saya karena kebijakan KJS tersebut. Siapa pun itu orang akan saya lawan itu sih cara pribadi saya, karena saya sudah terima kasih kepada Allah dan Allah kasih perantaranya pemerintah yaitu Jokowi-BTP," tambahnya.

Meski begitu, ia mengaku bukanlah Ahokers melainkan seorang relawan.

Iwan pun menambahkan, bahwa dia melihat pemimpin itu memang untuk rakyat, tidak bisa memilih pemimpin yang asal kita pilih.

"Jadi saya melihat dulu nih track recordnya, dari belakang, dari sebelumnya, seperti Jokowi terus BTP sebelumnya dimana, terus kinerjanya bagaimana itu harus dipelajari dulu sebelumnya," ujarnya.

Bantu kawal suara staf Ahok 

Ima Mahdiah, caleg PDI P Daerah Pemilihan X Jakarta Barat dengan latar foto Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Ima Mahdiah, caleg PDI P Daerah Pemilihan X Jakarta Barat dengan latar foto Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Iwan kini menjadi koordinator saksi, khususnya memperjuangkan Caleg, Ima Mahdiah dalam Pemilu 2019.

Ia menceritakan sebelumnya tidak kenal dengan Caleg tersebut, hingga akhirnya diajak dan dikenalkan oleh rekannya yang datang bertamu ke rumahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved