Gatot Nurmantyo Bongkar Operasi Sandi Yudha yang Dilakukan Prajurit Kopassus Habisi Sarang Musuh

Menurut Gatot Nurmantyo, Kopassus hanya membutuhkan tiga personelnya untuk dikirimkan secara langsung ke sarang musuh.

Editor: Wahyu Aji
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membongkar cara prajurit Kopassus habisi musuh di sarangnya.

Menurut Gatot Nurmantyo, Kopassus hanya membutuhkan tiga personelnya untuk dikirimkan secara langsung ke sarang musuh.

Dalam sebuah wawancara khusus dengan reporter TV One, Gatot mulanya memberikan penjelasan terkait alasan sejumlah jenderal purnawirawan TNI merapat ke Istana Merdeka Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jumat (31/5/2019).

Oknum Purnawirawan TNI Diduga Terlibat Makar, Gatot Nurmantyo: Kata Itu Sangat Menyakitkan

Dijelaskan Gatot hal ini berkaitan dengan adanya purnawirawan TNI yang terjerat kasus makar.

Ia lantas menjelaskan kata makar bagi seorang TNI maupun mantan TNI.

"Jadi para purnawirawan hadir menemui Pak Jokowi itu pertama kali, adalah (karena) beberapa purnawirawan yang ditetapkan menjadi tersangka kasus makar," ujar Gatot.

"Bagi orang umum mungkin biasa, tapi makar itu adalah tindakan yang bisa menyebabkan sebagian wilayah Indonesia hilang ke tangan musuh bisa makar, pemerintah tak bisa melaksankan tugasnya sesuai Undang-Undang itu juga dikatakan makar," jelas Gatot.

2 Purnawirawan TNI Diduga Terlibat Makar, Gatot Nurmantyo Kepalkan Tangan: Kata Itu Menyakitkan

"Kayak dibilang maling itu enggak akan ke presiden, tapi saat dibilang makar, saya sebagai contohnya sebagai ksatria, habis sudah, habis semua itu perjuangan semua habis," sebutnya.

Diungkapkannya lagi, itu yang menyebabkan pertemuan sejumlah jenderal purnawirawan TNI kepada Jokowi.

Sedangkan perihal keadaan Indonesia terkini, Gatot turut menjelaskan.

"Yang kedua sebenarnya bangsa Indonesia ini aman, yang mudik aman, bahkan lalu lintas lebih sedikit yang kecelakaan."

TNI Diisukan Tak Ikut Bantu Polri Tangani Aksi 22 Mei, Wiranto dan Panglima TNI Beri Jawaban Kompak

Menurut Gatot, ada sejumlah kubu yang sengaja karena memiliki kepentingan.

"Tetapi yang membuat negara ini akan kiamat kan hanya kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan politik."

"Ayo kita membuat jangan mendramatisir, seolah-olah mau apa gitu, dibuatlah bahasa yang menyejukkan."

Ia meminta agar pemerintah terbuka dan menyuguhkan fakta kepada masyarakat.

Menhan Pastikan TNI dan Polri Bakal Bersikap Profesional Jika Ada Pergerakan Massa Saat Sidang MK

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved