Kesehatan
Tetap Merasa Lelah Setelah Tidur Sepanjang Malam? Awas, Tanda Sindrom Kelelahan Kronis Mengintai
Hati-hati jika kamu mengalami 5 hal ini bisa jadi tanda Sindrom Kelelahan Kronis.
TRIBUNJAKARTA.COM,JAKARTA - Rasa lelah biasanya terjadi apabila, kita telah melakukan aktifitas yang berat.
Kelelahan sudah jadi bagian dari kehidupan orang modern yang jadwalnya padat.
Jika kamu seorang pekerja, mungkin kamu cukup sering mendengar keluhan rekan kerjamu soal kelelahan, kurang tidur atau tubuh yang lemas.
Menurut sebuah studi yang dilakukan OnePoll.com, rata-rata warga Inggris menghabiskan lebih dari 7,5 tahun hidup mereka dengan rasa lelah.
Para orang dewasa yang disuervei mengatakan sekitar 3 jam dalam sehari merasa lesu dan kurang energi.
Apakah gejala kelelahan ini berbahaya?
Kelelahan ekstrim bisa jadi bukan hanya tanda bahwa kita mengalami stres, dan tubuh membutuhkan waktu lebih untuk tidur.
Kondisi ini bisa menjadi tanda sindrom kelelahan kronis (SKL), sebuah gangguan kompleks yang ditandai dengan kelelahan terus-menerus.
"Kondisi ini membuat kita tidak berfungsi seperti keadaan normal biasanya," kata spesialis CFS sekaligus profesor psikologi di DePaul University, Chicago, Leonard A. Jason, Ph.D.
Seringkali kita sulit mendapat diagnosa yang tepat waktu, karena tidak ada laboratorium atau tes khusus untuk mengkonfirmasi gangguan tersebut.
Sehingga para dokter belum mampu menentukan penyebab pastinya, serta gejala SKL yang mengacu pada penyakit lainnya, seperti fibromialgia (nyeri otot disertai kelelahan) dan depresi.
Faktanya, 90 persen kasus tidak terdiagnosa. Cobalah tanyakan beberapa pertanyaan berikut pada dirimu sendiri.
Jika kamu menjawab "ya" pada satu atau beberapa jawaban, mungkin kamu perlu berkonsultasi ke dokter.
Mencari tahu apakah kamu membutuhkan diagnosa SKL lebih lanjut.
1. Apakah kamu tetap merasa kelelahan setelah tidur sepanjang malam?
Ini adalah salah satu pertanyaan kunci dari sindrom kelelahan kronis, yaitu tidur tidak membuat rasa lelah hilang.