Siswa SMA Sampang Aniaya Guru
Guru Honorer yang Dianiaya Oleh Siswanya, Tak Sadarkan Diri Setelah Shalat
Setelah dianiaya oleh siswanya, Ahmad Budi Cahyono minta izin untuk pulang lebih cepat. Di rumah ia tak sadarkan diri setelah shalat Dzuhur
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH --- Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur, pada Kamis lalu (1/1), mmeminta izin kepada kepala sekolah, Amat, untuk pulang lebih cepat. Pasalnya ia mengalami sakit di bagian belakang kepala.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera, menyebut peristiwa itu terjadi setelah sang guru dipukul oleh siswanya sendiri yang berinisial HI. Pemukulan tersebut dipicu oleh peringatan Ahmad Buci Cahyono untuk HI, yang membuat gaduh di kelas.
"Kemudian korban disuruh pulang duluan karena mengeluh sakit di bagian leher," ujarnya.
Sianit Sinta (23), istri korban, mengingat pada Kamis lalu, suaminya itu sempat menunaikan shalat Dzuhur di rumah. Usai menunaikan ibadah, laki-laki 27 tahun itu duduk bersila, dengan punggung yang disandarkan di tembok.
"Sepulang dari sekolah, Mas Budi salat, setelahnya duduk bersenderan di tembok kamar,” kata Sianit," ujarnya.
Perempuan yang tengah hamil empat bulan itu, lalu memanggil suaminya untuk mengajaknya makan siang. Saat hendak bangun untuk menghampiri meja makan, guru honorer tersebut limbung.
"Saya panggil Mas Budi untuk makan siang, tapi saat bangun, tubuhnya goyang, dia muntah, dari mulutnya keluar cairan bening,"
Baca: Kenali Wajah-Wajah Copet yang Dipajang di Stasiun Manggarai Ini
Saat itu Ahmad Budi Cahyono sempat menceritakan kepada istrinya, bahwa ia di sekolah hari itu sempat dianiaya oleh salah satu siswanya. Setelah menceritakan hal tersebut, guru honorer tersebut amburk tak sadarkan diri.
Sianit kemudian meminta warga sekitar untuk membawa sang suami ke puskesmas. Karena kondisinya sudah terlalu parah, Ahmad Budi Cahyono dari puskesma dipindahkan ke RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya. Di rumah sakit tersebut, guru honorer itu tewas. (Tribunnews.com / Surya).