5 Fakta Suliono yang Menyerang Gereja di Sleman: Orangtua Histeris dan Ingin Menikahi Bidadari
Pascakejadian polisi langsung mengamankan pelaku, termasuk menyita senjata tajam yang digunakan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Namun, pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan dan pelaku masih saja menyerang petugas mengenai tangan Aiptu Al Munir," ujar Martinus.
Petugas terpaksa mengeluarkan tembakan ke arah pelaku dan mengenai perut pelaku sehingga dapat dilumpuhkan.
"Pelaku dibawa ke RS. UGM," ujar Martinus.
Siapakan Suliono yang tega melukai jemaat serta pastor Gereja St. Lidwina, Sleman?
Berikut rangkuman fakta mengenai Suliono dari berbagai sumber:
1. Ingin menikah dengan Bidadari

Dikutip Tribunnews.com dari Surya, Orangtua Suliono (22), pelaku penyerangan Gereja St Lidwina, Gedog, Sleman, Yogyakarta, tinggal di Dusun Krajan, RT 2/RW 1, Desa Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi, Mistaji, ayah Suliono mengaku mengetahui tindakan anaknya setelah diberitahu oleh warga.
"Saya sudah tahu. Dikasih tahu dari perangkat desa sama tokoh masyarakat di sini," kata Mistaji, ayah Suliono, pada wartawan, Minggu (11/2/2018).
Mistaji mengatakan, sebelum melakukan penyerangan, Sabtu (10/2/2018), Suliono sempat menelepon keluarga untuk bertanya kabar.
Saat ditelepon anaknya, Mistaji berusaha untuk membujuknya agar pulang ke Banyuwangi.
"Saya sempat minta dia untuk pulang. Tapi dia tidak mau," kata Mistaji.
Mistaji sempat meminta agar Suliono menikah, dan tinggal di Banyuwangi. Namun permintaan itu ditolak.
"Saya sempat suruh dia pulang ke Banyuwangi dan menikah. Tapi dia tidak mau. Malah dijawab ingin menikah dengan bidadari," katanya.
Menurut Mistaji, anaknya itu masih belum bisa pulang karena ingin menyelesaikan Khataman Al Quran di pondok pesantren.
2 Sosoknya pendiam dan baik