Kecelakaan Maut Subang
Ini Firasat Para Korban Kecelakaan Tanjakan Emen, Minta Kumpul di Rumah Sampai Rasakan Tangan Dingin
Kecelakaan maut yang menewaskan puluhan orang di Tanjakan Emen, Subang rupanya sudah dirasakan oleh sejumlah keluarga korban.
Penulis: Widie Henaldi | Editor: Widie Henaldi
Anak laki-laki dan perempuannya menangis dan menjerit tiada henti.
"Saya cuma mau lihat mamah! Saya mau ketemu mamah!" ucap anak perempuannya.
Baca: Pesan Terakhir Korban Tewas Tanjakan Emen: Semuanya Kumpul di Rumah Saya Ya
Anak laki-lakinya pun mencoba menenangkan saudara perempuannya.
Sambil memeluk saudara perempuannya, ia mengatakan bahwa ibunya sudah tiada.
"Mamah sudah tidak ada! sadar, mamah sudah pulang!" ucap anak laki-lakinya sembari menangis di bahu saudara perempuannya.
Rencananya, setelah keluarga korban selesai menyalati jenazah di RSUD Tangsel, jenazah akan dibawa ke rumah duka.
Firasat lainnya, khodijah, anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Saat itu, Khodijah dan rekannya, Siti Mulyana, bertemu untuk membuat foto profil lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Tangerang, Jumat (9/2/2018).
Kepada TribunJakarta.com, Khodijah mengatakan Siti Mulyana merasakan tangannya dingin tanpa sebab.
"Iya waktu itu dia bilang ke saya, tangan saya kok dingin ya, dia bilang juga ngerasa enggak enak," jelas Khodijah, Minggu (11/2/2018).
Khodijah mengatakan Siti Mulyana merupakan koordinator bus 1.
"Bu Mulyana itu koordinator bus 1," kata Khodijah.
Baca: Jono Korban Meninggal Kecelakaan Tanjakan Emen Dikenal Sosok yang Lucu dan Periang
Khodijah sedianya ikut berlibur bersama rombongan ke Ciater, namun urung karena tetangga di depan rumahnya mengadakan pesta hajatan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/laka-subang_20180212_122126.jpg)