Satu Keluarga Dibunuh
Fakta-fakta di Balik Tewasnya Pedagang Busana dan Dua Putrinya di Tangerang
Tak sampai 24 jam setelah Emah (40) dan dua putrinya, Nova (23) dan Tiara (13), terbunuh, polisi menemukan pelakunya.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Suara berisik dari rumah Emah dan Efendi begitu mengganggu tapi Rohayati dan suaminya menahan diri untuk mengingatkan mereka.
Satu kali suami Rohayati pernah mendatangi rumah Emah tapi Efendi yang keluar dan mengabarkan tidak terjadi apa-apa.
"Saya enggak berani mencari tahu karena itu urusan rumah tangga orang lain," cerita Rohayati kepada TribunJakarta.com.
Dini hari itu, Rohayati ingat betul, Ema mengucapkan, "Astagfirullah alazim, ya Allah."
Tak hanya ucapan istigfar, suara piring pecah pun Rohayati dengar dari rumah Emah.
Yati, tetangga lain yang juga mendengar suara gaduh seperti orang sedang bertikai.
Ema dan Efendi, menurut Yati, memang kerap cekcok selama ini.
"Kedengeran ada suara minta tolong sekitar jam tigaan," ujar Yati.
Tewas berpelukan
Hingga Senin (12/2/2018) sore Emah tidak terlihat, sementara semua kendaraannya masih terparkir di garasi rumah.
Yati, warga sekitar rumah pada pukul 15.00 WIB mendatangi rumah Emah untuk menanyakan uang arisan.
Ia melihat rumah Emah tidak terkunci dan suasananya sepi.
"Saya bingung, Bu Emah tidak terlihat, padahal semua kendaraannya ada di rumah dan pagarnya pun terbuka," ucap Yati.
Tidak biasanya semua kendaraan Emah ada di rumah sore itu, karena biasanya ia sudah di luar untuk mengecek tokonya yang menjual busana muslim di Pasar Kebon Besar, Batu Ceper, Tangerang.
"Saya langsung lapor kepada ketua RT, saya enggak berani masuk," Yati menambahkan.