Tiang Pancang Roboh
Kisah Tol Becakayu Proyek Mangkrak Selama 22 Tahun Hingga Kondisinya Kini
Pembangunan proyek Tol Becakayu dimulai sejak awal 2015 dan diperkirakan rampung pada pertengahan 2018.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Bekisting Pier Head Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di ruas Jalan DI Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) dini hari ambruk.
Lokasi robohnya tiang pancang ini terjadi tepatnya di dekat Gardu Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Awal pembangunan proyek ini digagas sejak zaman Presiden Soeharto pada tahun 1995.
Baca: Sandiaga Uno ke Jepang, Anies Baswedan Punya Dua Agenda Hari ini
Namun, sejak 1998 proyek itu mangkrak dan kembali dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo sejak Januari 2015.
Rencana pembangunan proyek itu bertujuan agar mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta.
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan perusahaan patungan dari empat perusahaan menjadi investor proyek itu mendapat hak pengelolaan ruas tol tersebut.
Dua tahun kemudian, Indonesia mengalami krisis moneter yang membuat kehidupan perekonomian tidak bergairah.
Hal itu turut berimbas pada proyek jalan tol itu.
Baca: Lokasi Robohnya Bekisting Pierhead Tol Becakayu Sepi Bila Malam
Selang beberapa tahun kemudian, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengeluarkan dana Rp 350 miliar agar membantu proses pembebasan lahan jalan tol itu.
Dilakukan agar menstimulus pengerjaan proyek itu namun efek krisis ekonomi 1998 dan adanya krisis ekonomi 2008 ke Investor Jalan tol Becakayu semakin terasa dan membuat proses pembangunannya itu tersendat.
Era Presiden Joko Widodo pada Desember 2014, pengerjaan proyek ini baru dilanjutkan.
Tonton Juga