Mahalnya Biaya Tol Jakarta-Cikampek, Masyarakat : Tol Harusnya Jalur Bebas Hambatan, Faktanya Enggak
Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) seolah telah menjadi urat nadi penunjang aktivitas warga kawasan Jabodetabek.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ilusi Insiroh
"Faktanya kan jalur tol Japek enggak sepenuhnya bebas hambatan," terang Novrian.
Biaya itu belum termasuk biaya bensin yang otomatis akan bertambah jika kendaran terjebak dalam kemacetan.
Namun kata Norvrian, harga mahal dari sebuah kemacetan di tol Japek bukan dipandang dari segi uang saja.
Melainkan waktu yang habis untuk meladeni kemacetan yang sekan telah menggurita.
Baca: Wajib Tahu! Ini 6 Mitos Alergi Makanan yang Sering Dipercaya
"Sebenernya yang mahal itukan waktu, kalau saya bisa setiap hari hanya menghabiskan waktu 15 menit untuk perjalanan Cawang-Bekasi itu suatu keuntungan buat saya," jelas Novrian
Pangkal kemacetan di tol Japek kata Novrian tentu imbas dari adanya berbagai proyek yang sedang dibangun disepanjang ruas jalan tersebut.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mengatasi kemacetan di tol Japek, salah satu yang paling baru yakni rencana penerapan ganjil genap di pintu masuk tol Bekasi Barat dan Timur.
Novrian yang selama ini pengguna jasa tol merasa, kebijakan tersebut tidak akan berarti banyak.
Malah kata dia, peraturan ganjil genap hanya akan memantik munculnya titik kemacetan baru, terutama di ruas jalan.
"Alasan pemerintah terapkan ganjil genap dasarnya apa? Apa iya sumber kemacetan tol Japek ada di pintu tol Bekasi Barat dan Timur, kan enggak juga," sahutnya
Secara garis besar, Novrian merasa belum puas dengan label tol sebagai jalur bebas hambatan, secara tol yang sejauh ini berbayar faktanya belum maksimal memberikan layanan utama yakni penyedia jasa jalur bebas hambatan.
"Artinya masuk tol itukan bayar enggak gratis, dengan harapan saya bisa berkendara di jalur bebas hambatan," tandasnya.