Kisah Emak, Usia Renta Tetap Semangat Jualan Gorengan di Masjid Sunda Kelapa

Emak merupakan warga Tangerang yang berjualan di beranda depan Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat

TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas
Emak tengah menjajakan dagangannya di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG -Emak masih kuat untuk mencari nafkah meski usianya sudah 79 tahun.

Emak merupakan warga Tangerang yang berjualan di beranda depan Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat

"Saya berjualan disini sudah lama. Jualan risol, lontong, lemper, peyek dan macem-macem," kata Emak pada TribunJakarta.com pada Kamis (1/2/2018).

Baca: Pengacara: Dokter Temukan Pembengkakan di Kaki Kanan Baasyir

Ia mengaku setiap subuh selalu berangkat menuju pasar Blok M, Jakarta Selatan untuk berbelanja makanan-makanan tersebut.

"Di Blok M sudah buka dari jam tiga pagi. Saya subuh berangkat beli naik angkutan umum dari rumah teman," ujar Emak.

Emak tengah menjajakan dagangannya di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Emak tengah menjajakan dagangannya di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

Jarak tempatnya berjualan yang terlampau jauh dari rumahnya di Tangerang, membuat Emak terkadang menginap di rumah temannya tak jauh dari Mesjid itu.

"Saya ke Tangerang seminggu sekali. Naik angkutan umum dua kali buat pulang kelamaan. Nginep di mesjid cuma dibolehin sekali seminggu selebihnya saya nginep di rumah kenalan di sekitar mesjid itu," katanya.

Baca: Pengemis Modus Tangan Buntung Raup Rp 500 Ribu Sehari, Hasilnya Buat Beli Miras dan Traktir Pacar

Emak memiliki kerabat bernama Yanti atau akrab disapa Atik.

Mereka berdua kerap berbicara bahasa Padang saat bercakap.

Atik pun sudah kenal lama dengan Emak.

Menurut Atik, Emak sudah tidak memiliki keluarga lantaran Suami dan ketiga anaknya telah meninggal.

Emak tengah menjajakan dagangannya di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Emak tengah menjajakan dagangannya di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

"Kasihan, hidup Emak sendiri. Ia harus membanting tulang disini. Dia berjualan disini sudah bertahun tahun. Sudah lama," pungkas Atik.

Saat disinggung terkait keluarganya, Emak hanya menjawab ia memiliki tiga anak tanpa menjawab keberadaan mereka sekarang.

Usianya yang sudah renta, membuat Emak sudah kenyang dengan asam manis kehidupan.

Ia pun berpesan kepada anak muda yang ingin panjang umur dan selalu sehat.

"Mau sehat jangan minum air yang biru, merah, oren atau warna warni. Jangan juga makan bakso atau mie. Yang terlalu banyak mengandung micin," ujarnya.

Emak juga meragukan kualitas makanan saat ini yang kerap dicampur dengan bahan pengawet yang membahayakan.

"Kalau makanan kamu kasih kucing dia gamau, berarti jangan dimakan," tukasnya seraya tertawa.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved