Potret Pratu Randi yang Tolong Anak TK dari Tank Tenggelam: Pertanda Aneh sampai Teriakan Ibunda

Masing-masing Pratu Randi Suryadi dari Batalyon Infanteri 412/BES dan Iswandari, guru pengasuh Pos PAUD Ananda.

Tribunjabar/Seli Andina Miranti
Ibu Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni, tak kuasa menahan tangis di depan pusara makam anaknya. 

Beragam nasihat pun kerap diterima Rizqie sehingga membuatnya menjadi seorang berseragam polisi.

"Inalillahi wainailaihirojiun.. CS.kuh Randi Suryadi semoga diterima iman islamnya diterangkan alam kuburnya ditempatkan di surga nya Alloh swt aminn. Keluarga yg ditinggalkan.a semoga diberi ketabahan

Selamat Jalan CS.kuh yg terbaik.. banyak nasihat yang membuatku jadi seorang abdi negara yg dlu pernah sama2 berjuang meskipun ternyata akhir.a kita berbeda warna seragam RIP Om Dadoz," tulis Rizqie pada unggahannya.

Walaupun berbeda warna seragam, jalan hidupnya yang sama-sama memilih dunia militer, membuat Rizqie tak melupakan sosok Pritu Randi Suryadi.

Pada kolom komentar, Rizqie pun menanggapi komentar kawan di Facebook-nya.

Ia menyatakan, Pratu Randi Suryadi adalah orang yang sangat baik dan tidak sombong.

Selain itu, pria asal Sumedang ini pun dikenal sebagai sosok yang murah senyum.

Kawan lainnya Pratu Randi Suryadi, dilansir dari akun Facebook Noer Ilvey, turut memberikan komentar terhadap sahabatnya yang telah meninggal itu.

Noer mengaku Pratu Randi Suryadi pun, dikenal sebagai anak yang saleh.

Pada laman Facebook-nya Noer pun menuliskan ucapan duka. Selain itu, diunggah pula penampakan rumah mendiang Pritu Randi Suryadi di kawasan Sumedang itu.

Pratu Randi berasal darti keluarga sederhana

Foto Pratu Randi Suryadi, saat prosesi pemberangkatan jenazah untuk dimakamkan.
Foto Pratu Randi Suryadi, saat prosesi pemberangkatan jenazah untuk dimakamkan. (Tribunjabar/Seli Andina Miranti)

Pratu Randi Suryadi, anggota Yonif Mekanis Raider 412/BES/6/2 Kostrad yang meninggal dalam kecelakaan tank jatuh ke sungai, Sabtu (10/3/2018), berasal dari keluarga sederhana.

Ayah Randi Suryadi, Eman Sumantara (53), dan ibunya, Oneng Rohaeni (45), merupakan buruh pabrik.

Mereka bekerja di pabrik tak jauh dari rumah duka di Kampung Cisempur, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Randi Suryadi sudah memiliki cita-cita untuk berseragam loreng atau menjadi tentara sejak sekolah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved