Agar tak Kelihatan Bodoh Saat Berdebat, Ketum Pemuda Muhammadiyah Sarankan Politisi Tiru Fadli Zon

Dahnil Anzar kemudian meminta kepada politisi-politisi untuk rajin membaca agar tak terlihat bodoh saat debat

Editor: Erik Sinaga
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak 

Klu byk ngutang n sumber daya alam dikuasai asing ya menuju bangkrut.

Baca: Ada Kepercayaan Tidak Boleh Disambungkan, Parisadha Hindu Tolak Pembangunan Kabel Listrik Jawa-Bali

Melalui akun Twitternya, Fadli Zon juga menyoroti Uni Soviet yang bubar menjadi 15 negara pada tahun 1991.

Fadli Zon, mengutip dari data yang ia sampaikan, ada dua hal yang melandasi mengapa Uni Soviet bubar.

Yakni faktor internal dan eksternal.

Faktor Internalnya adalah karena kepemimpinan Gorbachev yang lemah.

Gorbachev juga gagal dalam mengatasi stagnasi ekonomi, glastnost berhasil, dan peretroikanya gagal.

Tak hanya itu, bubarnya Uni Soviet juga dipicu karena adanya tragedi Chernobyl yang memakan biaya, konflik komunal dan etnis.

Hingga munculnya gerakan etnonasionalis di beberapa negara bagian, seperti yang tampak dari judul buku yang diunggah oleh Dahnil Anzar.

Sementara faktor eksternalnya adalah Perang Dingin dan geopolitik, yang membuat Uni Soviet menghadapi kekuatan-kekuatan yang mendorongnya untuk berubah.

Baca: Dibentengi 200 Dukun dan 2.000 Pusaka, Kesaktian Soeharto Pernah Disaksikan Pemilik Warung Makan

Fadli Zon kemudian mengungkapkan jika ada negara-negara yang ingin Indonesia lemah, maka Indonesia harus kuat untuk melawannya.

"RI harus kita jaga selamanya dg sepenuh tenaga n usaha jgn smp alami disintegrasi spt Uni Soviet atau Yugoslavia.

Bahkan negara besar pun bisa pecah atau bubar jika tak dijaga kekuatan2 yg menyatukannya.

Ada kondisi domestik ada jg geopolitik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved