Pilgub Jawa Tengah

Disudutkan Lantaran Puisi Gus Mus, Begini Balasan Ganjar dan Gus Yasin

Gus Yasin, menyebut ada sekelompok orang berupaya memfitnah pasangan Ganjar-Yasin.

Editor: Y Gustaman
Kompas TV
Pasangan cagub-cawagub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, unjuk kebolehan membacakan puisi ciptaan Gus Mus di Kompas TV. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJAKARTA.COM, DEMAK - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen, menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus Pemantapan Pemenangan Pilgub Jateng dan Persiapan Pemilu 2019.

Rapat itu digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Demak, Sultan Hadiwijaya, Desa Mangunjiwan, Minggu (8/4/2018) siang.

Taj Yasin Maimoen menyatakan pasangannya akan saling bekerjasama mengentaskan kemiskinan dan sejumlah persoalan warga Jateng.

Gus Yasin, menyebut ada sekelompok orang berupaya memfitnah pasangan Ganjar-Yasin.

"Fitnah yang beredar adalah Ganjar-Yasin menista agama. Itu tidak benar. Mari kita jawab dan respon isu seperti itu secara bersih, santun. Jangan balas fitnah dengan fitnah," beber putra ulama kharismatik, Kiai Maimoen Zubaer itu.

Ganjar ikut menimpali.

Ia mengaku mendapat cacian melalui media sosial, terkait pembacaan puisi Gus Mus di Kompas TV belum lama ini.

"Sehari kemarin saya dibully, alhamdulillah. Salah satu host dari televisi, Damailah Indonesiaku, menghajar saya habis-habisan," tutur Ganjar.

Alumnus UGM itu berujar ada satu orang yang membela. Orang tersebut, kata Ganjar, adalah salah satu kader muda NU, yang saat ini berada di Amerika Serikat.

"Bro pahami dulu ilmumu. Itu puisinya Gus Mus. Biar kamu ngerti ilmumu sampai mana," kata Ganjar menirukan kalimat si kader itu.

"Yang dimaksud Gus Mus itu bukan teriakan adzan. Tetapi pengeras suaranya. Pengeras suara itu kan produk sekarang, itu produknya kafir. Coba mikir, kamu mengatakan dungu, dungu," tambah Ganjar.

Pria berambut putih itu melanjutkan, sebagai seorang muslim, si host itu sudah meminta maaf. Ganjar pun menyatakan sudah memaafkan. Dia berharap tak ada orang yang menggoreng isu tersebut secara berlanjut.

"Alhamdulillah, kemarin saya kirimkan bagaimana seorang santri membacakan itu (puisi), seorang mantan menteri membacakan itu, seorang Gus Mus membacakan itu, dan tidak ada yang protes. Lha kok protesnya ke Ganjar? Salahnya sendiri Ganjar cagub. Mungkin gitu," kata dia.

Sebagai informasi, telah beredar berita terkait pembacaan salah satu puisi milik Gus Mus oleh Ganjar Pranowo. Puisi itu berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved