Apa yang Harus Kamu Lakukan Jika Tergigit Ular? Ini Tipsnya

Ular paling berbahaya mungkin akan kamu temui di Eropa utara, yaitu ular beludak dan ular rumput

Penulis: Ananda Bayu Sidarta | Editor: Ananda Bayu Sidarta
phys.org
Ular Berbisa 

Mengisap tidak berpengaruh

Percobaan pada hewan pada tahun 1980 menunjukkan keefektifan langkah di atas, membatasi racun ular hingga 24 jam, kata Rasmussen.

"Kamu sering melihat bahwa orang-orang tidak menunjukkan gejala keracunan ketika mereka mengalami cedera dengan cara ini, dan ketika mereka datang ke rumah sakit dan melepaskannya, gejala mulai tampak. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk menunda proses," katanya, dan menambahkan bahwa banyak kasus tidak memerlukan perlakuan ekstrim seperti itu.

Di masa lalu, disarankan untuk menambahkan tekanan pada luka gigitan, membuat luka yang agak lebar, atau mengisap racunnya, tetapi sebuah studi tahun 2002 yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa metode ini tidak memiliki efek.

Ular hanya menggigit ketika mereka merasa terancam.

Dan meskipun sebagian besar dari kita mungkin lebih suka tidak bertemu ular berbisa, kita dapat dengan mudah hidup berdampingan, kata Rasmussen.

"Inilah yang kami harapkan untuk dikomunikasikan dengan buku ini, bahwa ular adalah hewan yang sangat menarik dan penting bagi alam. Kami menjelaskan bagaimana kalian harus menghadapi gigitan ular, tetapi juga bagaimana kita dapat hidup berdampingan dengan ular tanpa terlibat konflik dengan mereka," ungkapnya.

Ular dan Manusia bisa hidup berdampingan

Rasmussen menemukan banyak contoh tentang koeksistensi ular dan orang-orang saat mengerjakan buku itu.

Salah satu contohnya adalah ular coklat berbisa, salah satu ular paling mematikan di dunia, kedua setelah pedalaman taipan.

Satu gigitan dapat menyebabkan diare, pusing, kontraksi otot, kelumpuhan, gagal ginjal, dan akhirnya, gagal jantung.

"Telah terbukti bahwa mereka bisa terbiasa dengan manusia dan manusia bisa terbiasa dengan mereka. Di Australia, kami telah melihat kasus di mana orang dapat berjalan melewati ular di kebun mereka tanpa reaksi," kata Rasmussen.

"Biasanya, kalian akan memanggil seseorang untuk memindahkan ular itu untuk memindahkannya ke tempat lain, tetapi kemudian ular lain dapat dengan cepat datang ke kebun atau taman yang kurang digunakan oleh orang-orang dan oleh karena itu lebih mungkin merasa terancam dan menyerang. Jadi, melepaskan ular bukanlah solusi," jelas Rasmussen.

(TribunJakarta.com/Ananda Bayu Sidarta)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved