Warna Dasi dan Jas Jokowi Jadi Sorotan hingga Bikin Geer Partai Politik, Kode untuk Bekoalisi?
Apakah benar warna dari dasi dan jas yang Jokowi pakai mewakili warna partai tertentu? Mari kita simak kisah selengkapnya!
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengenakan jas dan dasi yang tak biasa.
Jokowi mengenakan dasi berwarna merah dan jas berwarna hijau gelap.
Siapa sangka warna-warna tersebut menjadi sorotan.
Apakah benar warna dari dasi dan jas yang Jokowi pakai mewakili warna partai tertentu? Mari kita simak kisah selengkapnya!
TONTON JUGA
Presiden Jokowi menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa, Rabu (25/4/2018).
Dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Najwa Shihab, Najwa selaku pembawa acara menyoroti warna dasi dan jas jokowi.
Karena menurutnya setiap warna yang dikenakan oleh Jokowi langsung dihubungkan dengan partai tertentu.
Baca: Kisah Perjuangan Alvin Pergi Sekolah Naik KRL Menjadi Berkah Bagi Orangtuanya
"Tumben ini berjas hijau, karena akhir-akhir ini setiap warna selalu diasosiakan dengan partai politik," ujar Najwa.
Mendengar pernyataan tersebut Jokowi langung tertawa.
Ia mengatakan bebas-bebas saja dalam mengenakan semua warna.

"Ya kan boleh, pakai hijau boleh, kuning boleh, merah boleh, biru juga enggak apa-apa," kata Jokowi.
Najwa menambahkan menurutnya dengan mengenakan jas hijau dan dasi yang merah, Jokowi telah berhasil membuat partai-partai kegeeran.
"Jasnya hijau dan dasinya merah mungkin sudah banyak yang geer," ujarnya.
Ia menerangkan bila beberapa waktu yang lalu saat Jokowi mengenakan pakaian berwarna kuning, menyebabkan salah satu partai politik jadi geer.
"Karena kemarin pas pakai kuning banyak yang geer," jelas Najwa.
Tak disangka reaksi Jokowi mengejutkan.
Baca: 6 Bulan Berikan Layanan Ekstra, Sopir Taksi Fachruroji Diberi Voucer Makan di Restoran dan Bonus
Dengan santai presiden Indonesia yang ke tujuh itu mengatakan jika dia memang memiliki pakaian dalam semua warna.
"Semua warna kita ada," uajr Jokowi.
Sekedar Informasi lima partai besar sudah mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi, yakni partai PDI-P, Golkar, PPP, Hanura dan Nasdem.
Lima partai tersebut tentunya memiliki warna andalan mereka masing-masing.
Namun pemilihan warna pakaian yang Jokowi pilih sepertinya tidak dimaksudkan untuk mewakili partai-partai tersbeut.
Partai Koalisi Pendukung Jokowi Makin Solid
Partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo semakin menyolidkan barisan setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
Strategi pemenangan tengah disusun agar Presiden Jokowi kembali memimpin pada periode kedua.
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, peta politik jelang Pilpres 2019 semakin jelas dengan adanya pernyataan kesiapan Prabowo sebagai capres.
Menurut Bambang, koalisi partai pendukung Presiden Jokowi tengah menyusun strategi untuk memenangkan Jokowi.
"Kami sebagai partai pendukung Pak Jokowi sudah bisa melakukan pemetaan dalam rangka menyusun strategi bagaimana memenangkan Pak Jokowi untuk periode dua berikutnya," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Bambang menegaskan, seluruh partai pendukung Jokowi semakin solid.
Baca: Polres Metro Jakarta Pusat Ringkus Empat Pengedar 10 Ribu Butir Ekstasi dan 100 Gram Sabu
Ia berharap tidak ada kekisruhan politik di antara partai koalisi jelang pendaftaran calon pada Agustus 2018.
"Tentu kalau di koalisi Pak Jokowi kami semakin solid hubungan antarpartai sudah kita jalin sejak beberapa waktu lalu," kata Bambang.
"Semoga saja dengan deklarasi Pak Prabowo peta politik kita menunju pilpres semakin jelas dan tidak ada lagi kekisruhan politik karena calon kami sudah jelas," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.
Ia mengungkapkan kesiapan partainya dalam mendukung Presiden Jokowi.
Selain itu, konsolidasi antar-parpol pendukung terus berlangsung.
Baca: Pesan Anies Untuk Tempat Hiburan Malam, Langgar 4 Kegiatan Ini, Langsung Ditutup
"Kalau soal koalisi pendukung Pak Jokowi siap atau tidak siap, ya harus siap. Tidak ada pilihan lain kecuali harus siap dan saya kira konsolidasi di antara kami, partai-partai koalisi yang sudah menetapkan pencapresan kembali Pak Jokowi itu terus berlangsung," kata Arsul.
Arsul menyoroti upaya para elite parpol dalam menghadapi potensi munculnya politik identitas selama masa Pilpres 2019.
Bukan tidak mungkin, politisasi identitas kembali muncul seperti pada Pilpres 2014 lalu.
Menurut Arsul, seluruh elite parpol, baik pendukung Jokowi dan Prabowo, harus bersepakat untuk mengurangi politik identitas.
Bahkan, di antara Jokowi dan Prabowo harus sering terjalin silaturahim.
Baca: Buah Hati Ingin Jadi Ilmuwan? Yuk Ajarkan di Engineering For Kids SDC Serpong
"Saya kira ini yang mesti para elite politik baik yang ada di koalisi pendukung Pak Jokowi maupun koalisi pendukung Prabowo untuk sama-sama membuat langkah pendinginan," ujar Arsul.
Saya kira langkah pertama, harus ada nanti lebih banyak silaturahim di antara para elite parpol. Bahkan mungkin di antara Jokowi dan Prabowo kalau nanti keduanya resmi diusung sebagai capres," ucapnya.
Saat ini, lima partai telah menyatakan dukungannya kepada Presiden Jokowi, yakni PDI-P, Golkar, PPP, Hanura dan Nasdem.
Belakangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga telah menyatakan dukungan.
Namun dengan syarat Presiden Jokowi memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
Sementara Gerindra dan PKS kemungkinan berkoalisi untuk mengusung Prabowo Subianto.
Sedangkan Partai Demokrat dan PAN belum menyatakan sikap.