Kisah Pelajar SMP yang Menikah Dini: Dicap Anak Nakal dan Tunda Hamil Demi Gapai Cita-cita Dokter

"Saya belum mau punya anak. Nanti kalau sudah lulus SMA barulah punya anak. Kami sudah sepakat semua berdasarkan saran dari dokter di puskesmas,"

Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
ISTIMEWA
Istimewa Sepasang kekasih berusia muda di Bantaeng memilih untuk menikah. Usia calon pengantin (catin) pria baru 15 tahun 10 bulan dan wanita masih 14 tahun 9 bulan. 

Meski sempat ragu dengan keputusannya untuk menikah di awal, FA akhirnya yakin bahwa kehidupannya bisa menjadi lebih baik setelah menikah dengan Sy.

Menurut dia, Sy yang telah putus sekolah sejak SD dan kini telah bekerja sebagai buruh bangunan itu mampu menghidupinya dengan penghasilan rutin harian.

"Sy sudah kerja. Biarpun hanya buruh dan berpenghasilan kecil. Tapi insya Allah cukup membantu memenuhi kebutuhan hidup kami. Sy juga orangnya baik dan sangat menyayangiku. Dia tidak pernah berlaku kasar selama pacaran, biar beberapa kali terjadi perselisihan," ungkap FA.

Meski telah berumah tangga, FA mengaku berencana tetap melanjutkan pendidikannya hingga lulus SMA.

Menurut FA pula, dia dan Sy telah sepakat menunda memiliki anak hingga telah lulus SMA. FA telah mendapatkan pendampingan dari bidan puskesmas di kampungnya untuk program menunda kehamilan.

"Saya belum mau punya anak. Nanti kalau sudah lulus SMA barulah punya anak. Kami sudah sepakat semua berdasarkan saran dari dokter di puskesmas," paparnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved