Kisah Perjuangan Tedjo, Pengguna Napza Hingga Menjadi Koordinator PKNB

"kenapa harus dipenjara? Rehabilitasi adalah salah satu solusi untuk memulihkan pengguna napza dari ketergantungan terhadap napza bukan di penjara."

Penulis: Ilusi Insiroh | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Ilusi Insiroh
Napza 

TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR -- Tedjo merupakan seorang pria asal Solo yang sudah menganggap kalau alkohol ataupun rokok merupakan bukan suatu hal yang tabu.

Sejak duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar Ia dikenalkan dengan minuman beralkohol dan rokok.

Pasalnya setiap kumpul keluarga Tedjo selalu menenggak alkohol bersama bapak dan pamannya.

Dirinya menjadi candu alkohol sejak itu.

Baca: Keren, Warga di Perumahan Pekayon Bekasi Kelola Sampah Jadi Kompos

Hingga akhirnya Tedjo bersinggungan dengan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) saat dirinya duduk di bangku kuliah.

Ia pun berulang kali keluar masuk penjara karena barang haram tersebut.

Namun berulang kali masuk penjara karena kasus Napza ilegal tidak pernah membuatnya menjadi jinak.

Hingga akhirnya, kebebasan Tedjo di tahun 2014 membuatnya sadar.

Pasalnya, saat itu keluarga sudah tidak mau menerima lagi kedatangan Tedjo di rumah ibunya di Solo.

Tedjo pun memutuskan hijrah ke Bogor untuk jalani Rehabilitasi Napza di Rumah Singgah Peka Bogor.

"Saya langsung ke Bogor jalanin Rehab di Rumah Singgah Peka Bogor," katanya.

Tedjo sukses menjalani rehabilitasi dengan baik.

Baca: Terblokir Belum Registrasi? Jangan Risau, 9 Panduan Ini Atasi Kartu SIM Prabayarmu yang Terblokir

Hingga dirinnya tergabung sebagai staff Paralegal di Rumah Singgah Peka pada tahun 2016.

Tak hanya mendapatkan pekerjaan yang baik, Tedjo juga bertemu dengan pujaan hatinya, Rosma Karlina.

Pada Tahun 2017, Tedjo dipercaya untuk menjadi koordinator Persaudaraan Korban Napza Bogor (PKNB).

Dimana PKNB merupakan sebuah wadah untuk pengguna napza yang berdomisili di wilayah Bogor yang memperjuangkan Hak Asasi Manusia Korban Napza selayaknya warga Negara pada umumya tanpa terkecuali.

Pria asal Solo itu mengimbau masyarakat untuk jauhi dan berhentilah dari sekarang.

"Lebih baik jujur bilang kamu anda sakit," jelasnya.

Ia juga mengatakan tidak perlu takut karena Kemensos pernah mengatakan kalau pecandu adalah orang sakit.

"Kemensos bilang kan kalau pecandu itu orang sakit," jelasnya.

Baca: Pekerja Tewas Tertibun Lubang Galian, Pihak BPJS Ketenagakerjaan Belum Memenukan Data Kepesertaannya

Ia juga mengatakan cara untuk menyembuhkan pengguna napza dengan di rehabilitasi.

"kenapa harus dipenjara? Rehabilitasi adalah salah satu solusi untuk memulihkan pengguna napza dari ketergantungan terhadap napza bukan di penjara," tambahnya.

Menurutnya memenjarakan pengguna napza bukan menyelematkan sebuah generasi akan tetapi justru menghancurkan sebuah generasi dengan mengirimmnya ke penjara.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved