Mako Brimob Rusuh
Kerusuhan Mako Brimob Begini Kisah Polisi yang Gugur, Istri Melahirkan hingga Beri Pesan Terakhir
Penelusuran TribunJakarta.com dari berbagai sumber, kerusuhan itu rupanya meninggalkan kisah yang cukup pilu.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Sebab baru-baru ini almarhum bercerita dan sempat memerkan jam tangan berwarna hitam tersebut yang merupakan pemberian dari komandannya.
Gugur dalam Kerusuhan Mako Brimob, Briptu Fandy Tinggalkan Satu Orang Istri dan Bayi Satu Tahun
Diketahui, korban mengalami luka parah pada bagian lehernya.
Serta luka lecet pada alis kiri, dan luka terbuka pada pipi kanan.
Baca: Sang Ayah Syok Usai Melayat Tetangga, Jenazah Briptu Fandy Ketahuan dari Jam Tangan Hitam
3. Briptu Wahyu Catur Pamungkas Beri Pesan Terakhir untuk Sang Ibunda
Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas berpulang beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke 20.
Ibunda korban, Surati (53) sangat terpukul dengan kematian putra bungsunya itu.
Dirinya nampak belum percaya jika sang buah hati telah pergi untuk selama-lamanya.
"Terakhir Whatsapp saya tanggal 5 April, ngucapin selamat ulang tahun. Dia cerita kalau seneng ditempatkan di Mabes Polri," katanya.
Sementara itu ayah korban Serma (purn) Pudjiono (60) mengungkapkan, selama hayatnya, Wahyu merupakan sosok yang pendiam.
Lain halnya dengan sahabat korban, Meydika Candra Aji yang sangat berduka dengan kepergian Wahyu. S
Sahabat sekelas Wahyu saat masih di SMAN 1 Gombong itu mengungkapkan, dia terakhir bertukar pesan Whatsapp dengan korban sesaat sebelum aksi penyekapan terjadi pada Selasa (8/5/2018).
"Dia terakhir balas Whatsapp jam 19.00 WIB, dan terakhir dilihat pada 21.00 WIB," katanya.
Medika menuturkan, selama korban bertugas di Mako Brimob hampir setiap hari dia menemani korban begadang.