Ahmad Dhani Kutuk Keras di Balik Peristiwa Teror Bom Surabaya
"Saya saja yang punya uang tidak bisa mendapatkan bom itu, mau beli dimana," kata Dhani.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Dita merupakan Ketua Jamaah Ansarud Daulah (JAD) di Surabaya. Selain JAD, juga di Indonesia ada kelompok Jamaah Ansarud Tauhid (JAT). Kelompok ini merupakan afiliasi ISIS.
"Memang motif internasional, ISIS sedang ditekan di Barat, mulai AS dan Rusia, sehingga terpojok," terang Tito, saat di RS Bhayangkara, Polda Jatim, Minggu (13/5/2018).
Baca: Wafat, Gogon Sempat Bongkar Rahasia Grup Simulat Hingga Makna Dibalik Rambut Jambulnya
Usai ledakan tiga Gereja, kini Markas Polrestabes Surabaya diserang pelaku teror dengan modus bom bunuh diri pada Senin (14/5/2018) pukul 08.50 WIB.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV yang beredar pascaledakan, tampak pelaku bom bunuh diri mengendari motor berboncengan.
Mulanya, sebuah mobil hitam hendak masuk ke dalam areal Polrsestabes Surabaya, namun petugas jaga menanyakan maksud si sopir yang berhenti di palang pintu masuk.
Tak lama, pengendara motor berboncengan masuk dan berhenti di sisi kiri mobil, lalu diberhentikan tiga petugas jaga.

Satu di antara mereka mengangkat tangan meminta pengendara motor berhenti.
Tak lama pengendara motor kedua datang dan berhenti di belakang pengendara motor pertama.
Tampak dari kamera CCTV, selain tiga polisi ada pria berkemeja putih ikut memberhentikan pengendara motor kedua.
Hanya sebentar saja polisi memberhentikan mereka, bom meledak dari pengendara motor kedua yang saat itu sedang berboncengan.
Aksi bom bunuh diri di pintu masuk Polrestabes Surabaya dibenarkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
"Betul ada ledakan bom di Polrestabes Surabaya tadi pukul 08.50 WIB," kata Frans.
Frans mengatakan sebelumnya pihaknya tidak merasa curiga terhadap pelaku.
Baca: Marak Aksi Terorisme, Krishna Murti Blak-Blakan Ungkap Kita Perang Kejahatan, Bukan Perang Manusia
Hal ini dikarenakan pelaku menggunakan sepeda motor dimana terdapat anak kecil diatasnya
Selain itu, menurut Frans, gerak-gerik pelaku tidak memunculkan kecurigaan. (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)