Jerit Tangis Ibu Prada Lucky Bersimpuh di Kaki Pangdam Udayana Mayjen Piek, 20 Anggota TNI Ditahan
Tangis ibunda Prada Lucky Namo, Sepriana bersimpuh di kaki Pangdam Udayana, Mayjen Piek Budyakto. Prada Lucky tewas diduga dianiaya senior.
TRIBUNJAKARTA.COM - Jerit tangis ibunda almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey saat bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, Senin (11/8/2025) siang.
Paulina menangis histeris saat Mayjen TNI Piek Budyakto dan rombongan tiba di rumah duka di Kelurahan Kuanino Kota Kupang.
Piek secara khusus datang ke kediaman Lucky untuk menyampaikan duka cita. Sementara, Paulina memohon keadilan untuk anaknya.
Diketahui, Prada Lucky Namo menjadi korban kekerasan yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo.
Paulina menangis meminta keadilan bagi anaknya, Lucky Namo. Ia berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan.
"Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ucap Paulina berlutut di hadapan Piek.
Lucky, kata dia, adalah kebanggaan sekaligus penopang hidupnya.
Paulina ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran.
Namun, dirinya tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya.
"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya.
Piek kemudian membopong dan memenangkan Paulina. Dalam dialog, Paulina juga meminta agar tidak boleh lagi ada kejadian serupa. Dia menaruh harapan besar kepada Piek.
"Saya diputus kontak, seorang anak dan ibu diputus kontak. Itu sakit. Saya kesana dia keadaan koma," katanya.
Paulina juga menyebut, foto bagian tubuh Lucky yang beredar di media sosial adalah milik dirinya.
Ia memotret kondisi anaknya ketika dirawat di RSUD Aeramo Kabupaten Nagekeo.
Ia memohon agar tidak perlu lagi ada yang mencemooh foto-foto itu. Paulina meminta agar tidak lagi ada fitnah terhadap anaknya yang kini sudah tiada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.