Kasus Terorisme
Hampir Jadi Teroris, Yunita Bongkar Rahasia Perjalanan Kisahnya Hingga Lolos dari Aliran Sesat
"Saya kuliah mayoritas teman non muslim, gak mungkin saya cerita ke mereka. Saya takut dosa karena saya menyalahi aturan,"katanya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tonton Juga:
Hingga akhirnya, keesokkan harinya sosok Anna kembali datang bersama teman yang disebut namanya Tari.
Sosok Tari saat itu berjilbab putih, kemeja putih, celana bahan warna hitam.
"Penampilannya sangat gak kekinian," katanya.
Yunita menegaskan saat itu, tiap kalimat yang diutarakan Tari tampak rapi dan ia juga diminta membuka Al-Quran.
Dengan hafal Tari mengintruksikan untuk membuka tiap ayat.
"Si Anna hanya diam, malah lebih seperti asisten, bukan teman. Setiap ayat yang dia intruksikan saya bacakan, dan intinya adalah halalnya membunuh orang-orang kafir, jihad dijalan Allah tidak mudah, pasti akan dimusuhi bahkan oleh keluarga sendiri, tapi hal itu yang dibenarkan dalam Al-Quran, maka dari itu diawali dengan sembunyi2 agar misi terlaksana dengan baik," lanjutnya.
Kemudian, Tari mulai mengajak Yulia untuk belajar lebih lanjut di kostannya esok hari dan Anna bersedia menjemputnya.
"Gak ada basa-basi seperti orang biasa yang ingin berteman, apalagi Anna seperti halnya pengantar Tari," ungkapnya.
Keesokkannya, Anna kembali menjemput dan mengajak dirinya ke kostan Tari.
Yunita saat itu sudah mulai curiga.
Sesampainya di kostan, mereka masuk ke kamar Tari berukuran 3x3.
"Anna menutup jendela dan mengunci pintu. Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari," jelasnya.
Saat itu ternyata Tari mengajarkannya sebuah ideologi melalui coretan di white board.
Baca: Marak Aksi Terorisme, Tito Karnavian Ditanya Keamanan Indonesia, Begini Jawaban Mengejutkannya
Menurutnya, saat itu Tari menggambarkan sebuah mobil ketika driver salah mengendarai, masuk kejurang, matilah semua penumpang didalam mobil, begitulah jika disebuah negara pemimpinnya salah, intinya adalah negara ini salah dan kita semua berdosa jika dipimpin dengan pemimpin yang salah.