Prediksi Dapat Rp 1 Triliun Jual Saham Perusahaan Bir, Sandiaga Uno Ingin Bangun 60 Gedung Sekolah
Dirinya berharap dengan dilepasnya saham PT Delta, Pemprov DKI bakal bisa berinvestasi dengan halal.
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta memutuskan menjual saham yang dimiliki di PT Delta Djakarta.
Dengan penjualan kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan produksi bir dengan merek internasional itu, diharapkan bisa mendapatkan dana senilai Rp 1 triliun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, s elain karena janji kampanye, pelepasan saham PT Delta Djakarta dikarenakan ketidakmampuan DKI menambah investasi.
"Salah satu juga yang menjadi landasan keputusan untuk melepas saham adalah diskusi kami dengan mitra yang selama ini menyatakan mereka ingin ekspansi, tetapi karena posisi pemprov tidak bisa menambah investasinya di Delta Djakarta, mereka belum bisa berkembang," katanya.
Baca: Dipertahankan Ahok Dijual Anies, Ini Kontroversi Kepemilikan Saham Pemprov DKI di Perusahaan Bir
Sandi mengungkapkan bahwa apabila melepas saham tersebut, Pemprov DKI bakal mendapatkan Rp 1 triliun dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kita mendapat hasil maksimal, dan itu bisa langsung dirasakan masyarakat. Kalau di atas Rp 1 T itu bisa membangun 60 gedung sekolah atau melakukan rehab 60 gedung sekolah, bisa membangun satu atau dua sekolah taraf internasional, bisa membuka lapangan kerja dengan menghasilkan lokasi-lokasi yang menampung PKL. Kalau kita lihat skybridge yang angkanya Rp 25 miliar, bisa membangun berapa skybridge itu," ujarnya.
"Itu harapan kita, jangan sampai kita mengabaikan kebutuhan masyarakat. Tentunya proses memohon perizinan dari DPRD kita akan lakukan sesuai dengan ketentuan," kata Sandi.
Baca: Ini Penampakan Uang Tunai Miliaran Rupiah Milik Terpidana BLBI yang Diangkut Pakai Troli
Dirinya berharap dengan dilepasnya saham PT Delta, Pemprov DKI bakal bisa berinvestasi dengan halal.
"Kita ingin tentunya mendapatkan dividen yang halalan toyiban," ujarnya.
Sandi yakin, pelepasan saham tersebut tidak akan mengurangi pendapatan asli daerah (PAD). Ia menilai, investasi yang sama dapat digunakan investasi sosial.
"Jadi gini. Ini finance one on one. Buat teman-teman, kita antisipasi. Lets say. Konservatif, dapat Rp 1 triliun. Kita depositoin. Sekarang bunga kalau deposito berapa? Bunga yang tertinggi 4 persen. Ya 4 persen kurang lebih. Nggak ngapain-ngapain saja kita terima Rp 40 miliar per tahun. Itu finance one on one," ujar Sandi.
"Tapi kita kan akan melakukan investasi dengan uang tersebut dan investasinya adalah di fasilitas masyarakat, yang secara social-investment, rate of return-nya akan jauh lebih tinggi. Jadi saya yakin justru akan berlipat ganda PAD-nya," tambahnya.
Cari Prasetio Edi
Mengenai persetujuan DPRD, Sandi mengaku sudah beberapa hari terakhir mencari-cari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Ia ingin menjelaskan secara langsung kepada Prasetio tentang alasan Pemprov DKI melepas saham perusahaan bir tersebut.
Namun, meski ada beberapa agenda rapat paripurna, Sandiaga tetap tidak bisa bertemu Prasetio.
"Jadi, saya sudah dua hari sudah tiga hari ke paripurna mencari Pak Pras," ujar Sandi.
Dikatakan Sandi, ia juga sudah sempat berbicara informal ke sejumlah anggota Dewan mengenai rencana ini.
"Yang lain sudah saya beritahu secara lisan. Saya sudah berbicara dengan Bu Yuke dari PDIP. Saya ingin bicara sama Pak Pras, tapi Pak Pras belum ada, pas ditelepon enggak masuk-masuk," jelas Sandi. (m14/Kompas.com)
Berita selengkapnya baca koran Warta Kota edisi Jumat, 18 Mei 2018
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Saham Bir Diganti Investasi Halal