Setumpuk Fakta Kesaksian Sopir Truk Soal Pungli di Jalan Jakarta Utara

"Itu bermula dari minta Rp 500, Rp 2 ribu, atau kalau misalnya kira-kira sopirnya lemah dia bisa minta Rp 5 ribu atau malah dompet," kata dia.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
ilustrasi pungutan liar (Pungli) 

Mereka melakukan aksinya secara bergerombol, membuat sopir truk trailer pasrah saat dihadang mereka di jalan.

2. Beda pelaku pungli dan bajilo

Selain itu, Feri juga menjelaskan perbedaan pelaku pungli dan bajilo menurut pengalamannya yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai sopir truk trailer.

Menurutnya, pelaku pungli sudah berkeliaran di jalan raya sekitaran Jakarta Utara sejak puluhan tahun lalu.

"Itu bermula dari minta Rp 500, Rp 2 ribu, atau kalau misalnya kira-kira sopirnya lemah dia bisa minta Rp 5 ribu atau malah dompet," kata dia.

Sedangkan untuk bajilo, Feri mengatakan dirrinya kerap melihat pelakunya bergerombol.

Baca: Oknum Berseragam Kerap Kali Lakukan Pungli Terhadap Sopir Truk

Incaran mereka adalah besi apapun yang ada di truk. Besi tersebut nantinya akan mereka timbang di pengepul-pengepul besi untuk selanjutnya diuangkan menurut beratnya.

"Itu biasanya kalo bajilo itu bergerombol gitu, ambil rantai ambil perkakas lain semacam kunci roda," kata dia.

3. Oknum petugas berseragam juga pelaku pungli

Pelaku pungutan liar (pungli) terhadap sopir truk di wilayah Jakarta Utara ternyata bukan hanya pria-pria pengangguran saja, pria berseragam pun kerap kali melakukan pungli.

Diungkapkan Silaban, pelaku pungli berseragam yang pernah ia temui adalah petugas dari Patroli Jalan Raya (PJR) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

"Ada pasti. Minta duit. Tergantung, kalo di jalan tol ada PJR, kalo di kawasan Dishub,"

Dirinya mengakui bahwa terkadang surat-surat terkait kendaraan yang ia bawa tidak selalu lengkap.

Namun, bukannya memproses, petugas Dishub yang pernah ia temui malah meminta uang sebagai 'jalan damai' dengan nilai Rp 50 ribu.

Baca: Cerita Sopir Truk Soal Pelaku Pungli dan Bajilo: Minta Rp 500, Rp 5 Ribu, Hingga Dompet

"Awalnya ditanyain surat-surat, ini kan angkutan nggak semuanya lengkap. Paling nanti ujung-ujungnya minta duit damai gitu lah. Biasanya gocap sih," kata Silaban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved