Setumpuk Fakta Kesaksian Sopir Truk Soal Pungli di Jalan Jakarta Utara
"Itu bermula dari minta Rp 500, Rp 2 ribu, atau kalau misalnya kira-kira sopirnya lemah dia bisa minta Rp 5 ribu atau malah dompet," kata dia.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Sementara itu, Feri menyebut para petugas yang sering melakukan pungli terhadap sopir truk trailer adalah oknum.
Menurutnya, lima tahun belakangan jumlah oknum tersebut sudah berkurang drastis. Dirinya sudah jarang menjumpai oknum-oknum tersebut belakangan ini.
"Memang terkadang ada, tapi untuk jaman sekarang sih kalau menurut saya mulai berkurang jauh dari 5 tahun sebelum sekarang," kata Feri.
"Yang namanya petugas polisi atau Dishub yang begitu mungkin ada aja sih, iseng. Oknum itu," sambung dia.
4. Pungli membebani upah sopir truk
Feri menambahkan, dalam satu kali perjalanan dari Cilincing ke arah Tanjung Priok, dirinya bisa mengeluarkan uang sampai Rp 30 ribu hanya untuk memberi pelaku pungli.
Padahal, dalam sekali jalan tersebut ia hanya mendapat upah Rp 100 ribu. Hal tersebut tentu merugikan dirinya.
"Dari Jalan Cacing (Cakung Cilincing) ke (Pelabuhan) Priok itu bisa sekitar Rp 30 ribu sekali jalan," kata dia.
Baca: 2 Pemuda Pelaku Pungli Kembali Ditangkap, Pihak Berwajib Terus Lakukan Pengawasan di Jakarta Utara
Terkait para pelaku pungli, Feri hanya bisa berharap pemerintah dan pihak terkait lainnya dapat memberantas atau membina mereka.
"Kan bisa itu anak-anak itu dikasih keterampilan ya. Jadi misalnya ditangkap doang percuma ya. Kalo dikasih keterampilan kan mungkin nanti dia bisa ke mana gitu," pungkas Feri.
5. Ini yang digunakan sopir untuk membela diri
Para sopir truk trailer juga sering menggunakan barang apapun yang ada di dalam truk mereka untuk membela diri.
Barang-barang yang sering para sopir gunakan untuk membela diri saat para pelaku pungli dan bajilo melakukan aksinya dengan kekerasan misalnya pipa besi atau kunci roda.
"Memang dari awal kita sudah disiapkan semacam pipa atau kunci roda sebagai alat untuk bertahan," kata Feri.
Baca: Wali Kota Jakarta Timur Minta ANS Jangan Lagi Menarik Pungli
Meskipun begitu, para sopir truk tersebut jarang ada yang membawa senjata tajam.
Biasanya, sopir truk trailer yang membekali diri dengan sajam adalah mereka yang pernah mengalami kekerasan fisik dari para pelaku pungli atau bajilo.
"Kalau untuk sajam bisa dibilang sedikit lah yang bawa. Tapi kalau udah mengalami itu biasanya si korban menjadikan sajam sebagai perbekalan," kata Feri.