Info Mudik 2018

Waspada Jalan Bergelombang dan Lubang di Jalur Pantura

PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola jalan tol tersebut telah mengidentifikasi penyebab kemacetan dan menyimpulkannya menjadi tujuh faktor.

Editor: Ilusi Insiroh
Istimewa Tourde Java Tribun
Jalur Pantura Kabupaten Tegal. 

Tim Tour De Java yang melewati jalur tersebut saat kendaraan besar masih mendominasi, dapat menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Semarang secara lancar.

Pemudik, dapat beristirahat di puluhan SPBU yang tersebar di sepanjang jalur Pantura. Belum lagi, tempat peristirahatan sementara di warung-warung kecil untuk sekedar melepas lelah dan 'meluruskan badan'.

Jalan bergelombang yang seakan menjadi ciri khas Pantura, masih dapat dilalui oleh pengendara yang mengendarai mobil tipe MPV dan SUV secara baik. Meski harus penuh konsentrasi dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima.

Di sisi lain, pemerintah menyiapkan rute tol yang sudah operasional dan yang masih berstatus fungsional. Pemudik yang akan menuju Semarang, akan melewati rute sepanjang 324,5 kilometer dengan menempuh 108,2 kilometer yang masih fungsional.

Pemudik dapat melalui rute Jakarta-Pejagan, kemudian meneruskan perjalanan dari tol Pejagan-Pemalang hingga Batang yang sudah beroperasi. Setelah Tol Batang, pemudik akan memasuki tol fungsional menuju Semarang tepatnya di daerah Krapyak.

Untuk tarif tol Jakarta-Semarang, yakni, Rp 173 ribu. Dengan rincian Jakarta-Cikampek Rp 15 ribu. Cikampek-Palimanan Rp 102 ribu, Palimanan-Kanci RP 12 ribu, Kanci-Pejagan Rp 24 ribu, Pejagan-Brebes Timur Rp 20 ribu. Sedang, tol yang berfungsi secara fungsional tidak akan dikenakan tarif.

Baca: Pemprov Banten Buat Akses Penghubung Banten ke Bandara Soekarno-Hatta

Tol Palimanan

Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprediksi, kenaikan volume kendaraan tertinggi pada saat Lebaran 2018 terjadi di Gerbang Tol Palimanan. Pada saat terjadi puncak arus mudik, diperkirakan kenaikan mencapai 478 persen dari lalu lintas normal.

Sementara saat arus balik, peningkatan diprediksi mencapai 471 persen. Adapun arus lalu lintas normal berada pada kisaran 12.900 kendaraan per hari. 

Untuk mengantisipasi tingginya kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik dan balik, PT Lintas Marga Sedaya, selaku pengelola Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), telah menyiapkan sejumlah skenario.

"Tadinya, kemacetan itu hanya terjadi di gerbang, tetapi sekarang rest area juga," kata General Manager Operasi PT LMS Suyitno.

Menurut dia, pada saat pelaksanaan arus mudik lebaran tahun lalu, kepadatan tertinggi terjadi justru terjadi di area istirahat.

Ia mengatakan, saat itu pengelola terlambat mengantisipasi sehingga memberlakukan contraflow ketika telah mendekati pintu masuk area istirahat. Untuk tahun ini, contraflow akan diberlakukan dalam jarak tertentu jauh sebelum pintu masuk agar pengguna jalan memiliki langkah antisipasi untuk menghindari area istirahat yang padat.

"Kami juga akan tempatkan rubber cone di pintu masuk area istirahat agar tidak ada pengguna jalan yang memotong antrean," kata dia. 

Baca: Antisipasi Melambungnya Harga Pangan, Pasar Tebet Gelar Sejumlah Bazar Murah

Jurus Pemecah Macet

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved