Mayat Rika Dibungkus Kardus di Atas Motor: Obrolan Terakhir dengan Pelaku dan Kebiasaan Saat Gajian
Hendri kemudian mengepak Rika layaknya sebuah paket barang dan mengikatnya di bangku belakang sepeda motor milik Rika.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Hendri berkata ” ya" kemudian ia membuka pintu.
Hendri keluar rumah dan menemui Rika dan berkata bahwa korban mau jelaskan.
Rika kemudian masuk ke ruang tamu rumah dan berkata, ”Barangnya overload”.
"Sudah lama sekali, kalau begitu aku minta minta balik duit aja," ucap Hendri saat berbincang dengan Rika di ruang tamu rumahnya.
“Mana bisa barang yang sudah dibeli itu tidak bisa digantikan uang, namun kalau merk lain bisa," ucap Rika kepada Hendri.
Hendri tetap tidak mau diganti barang pesanannya dan ia meminta uangnya kembali.
Mendengar hal tersebut, Rika tetap bersikeras berkata tidak bisa.
Hendri merasa kesal dan langsung menolak kepala Rika ke belakang dengan tangan kanan.
Tidak hanya itu, pelaku melihat ada pisau di atas meja dan menikami korban hingga tewas.
Hendri kemudian mengepak Rika layaknya sebuah paket barang dan mengikatnya di bangku belakang sepeda motor milik Rika.
2. Hubungan Pelaku dan Korban

Siapa sebenarnya sosok pelaku hingga tega membunuh korban? Benarkah antara korban dan pelaku hanya sebatas hubungan bisnis?
Hendri dan Rika merupakan partner dalam bisnis kosmetik, di mana Rika merupakan distributor dan Hendri reseller salah satu produk makeup.
Awalnya bisnis sampingan ini berjalan dengan mulus hingga transaksi ke tujuh yang mengisahkan tragedi pembunuhan.
Menurut Kanit II Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut Kompol Hendra Eko Triyulianto mengatakan saat itu, korban datang ke rumah pelaku di Jalan Platina Perumahan Ivory nomor 1 M. Kecamatan Medan Deli Kelurahan Titi Papan.