Pesan Mantan Rocker Harry Moekti: Tak Ada Bunga, Bendera Kuning Hingga Teruskan Jalan Berdakwah
Pria kelahiran Kota Cimahi yang memiliki nama asli Hariadi Wibowo ini, sebelumnya terkena stroke.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Saat di rumah sakit, dokter menyatakan Harry Moekti telah meninggal dunia.
Jenazah Harry Moekti dimandikan dan disalatkan di rumah duka, Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Cimahi.
Bila sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di Bogor pada hari ini, Senin (25/6/2018).
Sebelum meninggal, Harry Moekti disibukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan dakwah.
Saat menginjak usia empat puluh tahun, Harry Moekti hijrah dan menjadi ustaz.
Sampai akhir hayatnya, Harry Moekti tak melupakan dakwah.
Hal tersebut ia sampaikan pada pesan terakhirnya.
"Pesan terakhirnya teruskan dakwah," ujar adik kandung Harry Moekti, Chandra Moekti saat ditemui di rumah duka, Minggu (24/6/2018).
Beberapa hal disampaikan oleh almarhum sebelum ia meninggal.
Harry Moekti tak ingin ditutupi oleh kain samping.
Ia melarang keluarganya untuk melakukan hal tersebut.
"Beliau meminta jangan ditutupi kain samping jika meninggal. Tapi harus ditutupi bendera Rasululloh SAW yang bertuliskan laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah," ujar Chandra.
Bendera Rasulullah yang dimaksud, kata Chandra, merupakan bendera Arroya berwarna hitam dan bertuliskan putih.
Kalimat pada bendera tersebut, ujarnya, akan menyelamatkan umat muslim jika berpegang teguh pada kalimat tersebut.
Harry moekti juga melarang dipasangnya bendera kuning.