Pesan Mantan Rocker Harry Moekti: Tak Ada Bunga, Bendera Kuning Hingga Teruskan Jalan Berdakwah

Pria kelahiran Kota Cimahi yang memiliki nama asli Hariadi Wibowo ini, sebelumnya terkena stroke.

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Suasanan pemakaman mantan penyanyi rock, Harry Moekti di Kampung Pasir Kuda, Cikereteg, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (25/6/2018). 

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, tak ada pemasangan bendera kuning di sekitar rumah duka.

"Beliau juga meminta jangan dipasang bendera kuning karena itu bukan tata cara orang muslim, makanya tadi saya meminta untuk tidak dipasang bendara kuning," katanya.

Ustaz Harry Moekti sebenarnya akan berdakwah pada hari ini, Senin (25/6/2018) di Masjid ABRI kota Cimahi.

Maka dari itu, pria berusia 63 tahun tersebut menginap di Hotel The Edge.

4. Harry Moekti Dimakamkan dekat Pusara Kakek dan Neneknya

Makam Harry Moekti di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018)
Makam Harry Moekti di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018) (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)

Jenazah mantan penyanyi rocker 80an yang kini menjadi seorang pendakwah Harry Moekti dimakamkan di pemakaman keluarga di kawasan Pasir Kuda, Cikretek Bogor.

Jenazah tiba dari rumah duka di Cimahi pagi ini sekira pukul 08.00 WIB.

Sambil diiringi warga kampung Pasir Kuda jenazah Harry Moekti dimakamkan di dekat pusara mendiang kakek dan neneknya.

Kerabat dekat dan para jamaah turut menghantarkan alm Harry Moekti ke peristirahatan terakhirnya.

"Diiringi orang sekampung, dan keponakan dari Cimahi," ucap kang Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018).

"Keluarga juga ada anak paling besar, anak kedua masyarakat dan ustadz," tambahnya.

Sebelumnya almarhum Harry Moekti dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Cimahi pada Minggu 24 Juni 2018 malam pukul 20.59 WIB, karena serangan jantung.

Jenazah dibawa ke Kampung Pasir Kuda Cikretek Bogor untuk dan kemudian makamkan sekira pukul 08.30 WIB. Usai disalatkan dan dimandikan di Pesantren Al Inayah

5. Harry Moekti Berpesan Tak Taburi Bunga di Makamnya

Ummu Aulia, istri dari ustaz Harry Moekti saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikereteg Bogor, Senin (25/6/2018)
Ummu Aulia, istri dari ustaz Harry Moekti saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikereteg Bogor, Senin (25/6/2018) (Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)

Almarhum Harry Moekti sempat berpesan kepada sang adik Pupung Apun untuk tidak menaburkan bunga kemakamnya.

Selain itu alm Harry Moekti tak ingin jenazahnya dibalut dengan kain batik, serta tidak ingin ada bendera kuning.

Dirinya ingin ada bendera Al Liwa - Ar Rayah atau bendera hitam putih berlafalkan Laillahaillallah.

"Beliau pesan, (kalau meninggal) jangan ditutupi dengan batik dan jangan ada bendera kuning. Tutupi dengan Al Liwa-Ar Rayah," kata sang adik Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikretek Bogor, Senin (25/6/2018).

"Dan tidak mau pakai bunga, karena menurutnya bunga lambang kebahagiaan, batu nisan juga nggak mau, sudah lama pesannya," katanya.

Mantan rocker tahun 80an yang kini hijrah menjadi seorang ustadz, Harry Moekti menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung.

Almarhum Harry meninggal pada Minggu 24 Juni 2018 pukul 20.59 WiB, di kediamannya yang berada di Cimahi, Bandung.

Jenazah dikemudian dibawa ke Kampung Pasir Kuda Cikretek untuk dikuburkan di pemakaman keluarga.

Sekira pukul 08.00 WIB jenazah tiba dan pukul 08.30 jenazah dimakamkan diiringi warga sekitar keluarga dan para kerabat.

6. Harry Moekti Sempat Meminta Maaf

Ada sejumlah sikap dari Harry Moekti yang dirasa tak biasa oleh istri, anak dan adiknya sebelum menghembuskan napas terakhir.

Istri Harry Moekti, Ummi Aulia bercerita suaminya mengajak ke Bandung untuk mengisi tausyiah.

Menurut Ummi Aulia, Harry Moekti memang sering mengajak dirinya juga anak.

Sebelum menuju hotel yang disediakan panitia acara tausiyah, kata Aulia, ia dan keluarga sempat diajak Harry Moekti untuk makan di sebuah restoran.

Namun saat hendak ke hotel, Harry Moekti enggan turun dari mobilnya dan meminta istri untuk mengantar ke tukang cukur.

"Saya datengin suami ke mobil, yuk kamarnya udah siap, kita turun yuk, terus suami saya bilang gini, 'Mom, anterin dulu yuk ke tukang cukur,' itu jam 17.00 WIB sore," ujar sang istri saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya di Bogor, Senin (25/6/2018).

Sempat ragu ada tukang cukur yang masih buka, Harry Moekti menceritakan kepada Aulia bahwa ada tukang cukur langganan sejak kecil bersama ayahnya.

Usai dicukur, Aulia bersama Harry Moekti beranjak ke hotel, tiba-tiba saja almarhum memeluk sang istri.

"Tiba-tiba suami saya meluk saya, beliau bilang maafin Abi ya, saya juga gitu, minta maaf gitu, padahal kalau dipikir-pikir lebaran kemarin kan udah ya, kok tiba-tiba minta maaf," kata Aulia dengan mata berkaca-kaca.

7. Sang Anak Menangis Ceritakan Pesan Harry Moekti

Fakih Zulfikar, putra pertama Harry Moekti tak mampu membendung air mata ketika menceritakan pesan terakhir dari sang ayah.

Fakih yang kini sudah berkeluarga dan tinggal bersama istri serta anaknya, masih ingat betul ketika Harry Moekti tiba-tiba saja memeluknya.

Menurutnya, selama beberapa waktu belakangan ia amat jarang bertemu dengan ayahnya karena kesibukan masing-masing.

Fakih bercerita, ketika itu ia dipeluk oleh Harry Moekti dan disuruh pulang untuk menemui ibunya, Ummi Aulia.

"Saya dipeluk, pulang sana, temui ibumu, minta maaf pada ibumu. 'Kalau Abi udah gak ada, kamu jadi kepala keluarga, buat menggantikan Abi', adek-adek saya, ibu saya," kata Fakih sambil berurai air mata.

Kenangan tak terlupakan sebelum meninggal, lanjut Fakih, ialah ketika Harry Moekti memeluk cucunya dan meminta untuk difoto berdua.

Adik almarhum, Moekti Chandra mengatakan bahwa almarhum meninggal bukan karena stroke melainkan serangan jantung di hotel saat hendak mengisi tausiyah.

8. Harry Moekti Tak Pernah Minta Bayaran Saat Berdakwah

Semasa hidupnya dalam menjalankan dakwah, Ustadz Harry Moekti tidak pernah meminta bayaran.

Hal tersebut diungkapkan sang adik sekaligus asisten almarhum, Pupung Apun.

Dikatakannya Ustadz Harry Moekti selalu menolak untuk diberi bayaran.

"Pada dasarnya selama saya enam tahun jadi asistennya, beliau tak pernah nerima bayaran. Kalau ditanya bayaran berapa (untuk dakwah) beliau gak pernah jawab," kata Pupung Apun saat ditemui di Kampung Pasir Kuda, Cikreteg Bogor, Senin (25/6/2018).

Biasanya beliau hanya menerima fasilitas berupa tempat menginap dan transport, itupun jika ada panggilan dakwah di luar kota.

Baca: Remaja Mabuk Palak dan Pukuli Satpam Pasar Tanah Tinggi Tangerang

"Kecuali kalau ke luar kota kan ada transport dan hotel untuk menginap ya. Itipun tidak lebih. Kalau ada infak kan itu urusan mereka, tapi kita tidak pernah berpikir soal itu," jelasnya.

Mantan rocker era 80an Harry Moekti meninggal pada Minggu malam 24 Juni 2018 karena serangan jantung.

Sebelumnya Harry Moektri diagendakan untuk mengisi ceramah di daerah Cimahi, Bandung. Namun beberapa jam sebelum dakwah dirinya sudah menghembuskan nafas terakhir. (Tribunnews.com/Tribun Jabar/Tribunnews Bogor)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved