Warga Anggap Bau Berkurang Setelah Dinas SDA DKI Pasang Alat Ini di Aliran Air Dekat Wisma Atlet
Selain itu, pemompaan air yang mengandung limbah dari Waduk Sunter ke Kali Sentiong juga masih dilakukan meski intensitasnya dikurangi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah memasang lima alat erator di aliran air yang berada dekat Wisma Atlet Kemayoran jelang Asian Games 2018.
Dua erator dipasang di Waduk Sunter, tiga lainnya dipasang di Kali Sentiong yang berada persis di belakang Wisma Atlet Kemayoran, tempat para atlet internasional akan menginap saat Asian Games bergulir.
Pemasangan erator yang dilakukan sejak seminggu yang lalu bertujuan untuk menghilangkan bau tidak sedap yang keluar dari kali dan waduk tersebut.
• Ingin Ambil Bola, Pelajar SMK di Surabaya Tewas Terpeleset ke Selokan
"Ini kan kaitannya dengan Asian Games, makanya di sekitar Wisma Atlet semua dibenahi, tujuannya sebenarnya supaya mengurangi bau tidak sedap di daerah ini. Baunya juga sudah berkurang setelah ada erator," terang Kasubbag Kepegawaian Dinas SDA DKI Jakarta, Supriyono, Kamis (19/7/2018).
Selain erator, nano bubble juga sudah dipasangi di Kali Sentiong sejak sebulan yang lalu.
• Harga Melonjak, Pengusaha Rumah Makan Padang Kecilkan Porsi Telur Dadar
Supriyono mengatakan, kedua alat tersebut dipasang hanya untuk mengurangi bau tidak sedap saja.
Untuk menghilangkan bau, diperlukan waktu yang cukup lama.
"Erator ada dua di sini (Waduk Sunter), di Kali Item ada tiga, sama nano bubble. Nano bubble fungsinya sama, untuk mengurangi bau. Kalo menghilangkan kami nggak mungkin dalam waktu dekat," kata Supriyono.
Selain itu, pemompaan air yang mengandung limbah dari Waduk Sunter ke Kali Sentiong juga masih dilakukan meski intensitasnya dikurangi.
Jelang Asian Games ini, pemompaan dilakukan selama dua jam pada malam hari menjelang tengah malam.
"Untuk pompa kita punya tiga unit, satu unitnya 2 meter kubik per detik," kata Supriyono.
Pemasangan erator dan nano bubble, bagi sejumlah warga yang melintas, ternyata dirasakan berpengaruh mengurangi bau.
Nur, salah seorang warga mengatakan, Kali Sentiong saat ini dirasakannya sudah tidak mengeluarkan bau tidak sedap.
Menurutnya, saat tahun 2017 kali tersebut masih mengeluarkan bau tidak sedap.
"Nggak bau ah, sampahnya aja udah mulai bersih. Dibanding dulu dengan sekarang baunya itu berkurang, dulu mah bau banget tahun 2017, ya enam bulanan ini udah mulai berkurang," kata Nur.
Umar, seorang warga lainnya yang berkantor di Wisma Atlet mengatakan, selain bau, sampah yang pernah memenuhi kali itu sudah berkurang drastis.
"Sampah juga udah berkurang. Sejak ada pasukan orange aja jadi berkurang sampahnya," ujarnya.
Diketahui, Kali Sentiong berwarna hitam dan sempat mengeluarkan bau tidak sedap lantaran limbah rumah tangga yang dibuang ke aliran kali itu.