Menteri Yasonna Tanggapi Saung Hingga Temuan Uang Lebih dari Rp 100 Juta di Lapas Sukamiskin
"Kalau semua punya integritas, saya tak perlu sampai beberapa hari ini untuk mikir," paparnya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Y Gustaman
Untuk menanggulangi penyalahgunaan uang di dalam lapas, Yasonna menerapkan sistem nontunai.
"Ada beberapa lapas yang cashless. Kerja sama dengan BRI misalnya, uangnya bisa ditransfer keluarga di situ nanti uangnya masuk ke koperasi kita," kata dia.
Yasonna menegaskan peristiwa di Lapas Sukamiskin kembali pada integritas masing-masing narapidana.
• Sabet Posisi YouTuber Nomor Wahid, Raditya Dika Sebut Ria Ricis Curang
"Kalau semua punya integritas, saya tak perlu sampai beberapa hari ini untuk mikir," papar dia.
Tak hanya Lapas Sukamiskin yang berpotensi seperti ini namun lapas lainnya juga.
Soal adanya saung, menurut Yasonna, berfungsi untuk menerima tamu karena selama ini tak ada ruang.
"Sebanyak 400 sampai 500 orang dan itu napi koruptor seluruh Indonesia. Dulunya di selasar dan di mana-mana. Sebelum saya jadi menteri memang sudah ada," ucap dia.
"Dan itu dibangun oleh negara?" tanya Najwa Shihab selaku host.
"Tidak, itu dibangun oleh napi untuk menerima tamu mereka," tuturnya.
"Sekarang itu dibongkar. Saya sudah perintahkan Dirjen untuk kirim konsultan per hari ini," sambung Yasonna.
Sebelum keberadaan saung terbuka, tempat tersebut tertutup.
"Dulunya yang paling parahnya itu ditutup. Kadang-kadang ada yang buat tutuplah pas ketemu istri. Nah, sekarang terbuka itu," beber dia.
