Najwa Shihab: Kunci Jadi Wanita Kuat adalah Saling Menguatkan

TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Najwa Shihab pasti sudah tak asing lagi di telinga publik.

Seorang jurnalis dengan prestasi segudang itu dikenal dengan gaya bicaranya yang lantang.

Saat hadir menjadi bintang tamu di acara Hitam Putih yang dipandu oleh Deddy Corbuzier, Selasa (31/7/2018), Najwa Shihab membeberkan rahasia dirinya berani bicara lantang.

"Sebetulnya kuncinya satu, be brave but don't be stupid. Kuncinya supaya berani bicara lantang, berani mengambil tindakan, itu memang juga harus banyak membaca, banyak melihat," ujar Najwa.

Ia pun menambahkan dalam pekerjaan sebagai jurnalis, riset dan melihat lebih dalam itu juga penting.

"Riset dulu kalau dalam pekerjaan saya, melihat lebih dalam, melihat lebih teliti," kata Najwa.

Najwa mengungkapkan jika semua hal itu merupakan kelebihan dari wanita.

"Gue merasa ya, jurnalis wanita itu punya kelebihan lebih banyak dibandingkan jurnalis laki-laki," katanya.

Najwa lantas menyebutkan alasannya kenapa ia menyebut jurnalis perempuan mempunyai kelebihan dibandingkan jurnalis laki-laki.

"Empatinya lebih tinggi, sensitifitasnya lebih tinggi, jadi kalau mendengarkan orang itu lebih teliti, menelisiknya juga lebih teliti."

"Hal-hal itu yang membuat bisa menangkap di bawah radar, menangkap hal-hal yang tersembunyi," ungkap Najwa.

Menurutnya, sejumlah kemampuan wanita membuatnya menjadi lebih istimewa.

"Jadi ada kemampuan-kemampuan wanita yang membuatnya lebih istimewa kalau melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, termasuk pekerjaan menjadi jurnalis," katanya.

Di akhir acara tersebut, Deddy pun menanyakan harapan Najwa untuk para kaum perempuan.

"Jangan ragu untuk menunjukkan kemampuan diri, jangan menganggap rendah diri sendiri karena kita lebih kuat dari yang dipikirkan kita sendiri dan dipikirkan oleh orang lain," pesan Najwa.

"Dan kuncinya untuk bisa jadi kuat adalah saling menguatkan," tegasnya.

Meski begitu, Najwa juga tak ingin melupakan kodratnya sebagai perempuan.

Menurutnya, perempuan juga sudah seharusnya berterimakasih kepada partner (pasangan).

"Kerap kali kita lupa untuk berterimakasih kepada partner."

"Sebetulnya kunci untuk bisa sukses dan meraih apa yang kita inginkan itu partner yang seimbang. Jadi partner itu bisa dalam arti suami, keluarga, ayah, kakak laki-laki," ujar Najwa.

"Artinya tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita?," tanya Deddy.

"Iya, kesetaraan bukan berarti menuntut hak yang sama. Tidak mungkin sama 100 persen karena memang kodratnya berbeda. Setara tapi tidak sama," pungkasnya.

Simak video selengkapnya:

(TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)