Jadi Anggota Pengibar Bendera, Ravi Juga Bertugas Sebagai 'Pak Lurah' Paskibraka

Awal bergabung menjadi seorang anggota Paskibraka, ia pun memiliki sejumlah kenangan berkesan.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Anggota Paskibraka Jakarta Selatan Achmad Ravi Firmansyah. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Menjadi seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) telah menjadi impian Achmad Ravi Firmansyah atau akrab disapa Ravi (15) sejak belia.

Saat itu, dirinya diperkenalkan dengan dunia baris berbaris kala menyaksikannya di layar kaca.

"Motivasi saya awalnya masuk Paskibraka itu dari Sekolah Dasar (SD) sekitar kelas 5 dan 6 melihat Paskibraka di Istana kok keren sekali di TV," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (16/8/2018) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Perkenalan awal dengan dunia Paskibraka berlanjut saat dirinya berada di bangku SMA.

"Sewaktu SMP minat mulai kurang karena melihat ngapain panas panasan. Tetapi saat SMA melihat kakak senior baris berbaris motivasi itu muncul lagi untuk bergabung," ungkapnya.

Awal bergabung menjadi seorang anggota Paskibraka, ia pun memiliki sejumlah kenangan berkesan.

"Mulanya sempat enggak percaya diri karena tinggi saya 170cm pas sekali dengan kriteria yang diinginkan. Saya nothing to lose ga keterima juga enggak apa apa. Saat pemanggilan kelolosan di Kecamatan, no. Urut saya F.019, tapi yang maju peserta F.109, kirain saya salah denger ternyata dicek ulang akhirnya saya masuk" katanya.

Ravi pun lolos hingga ke tingkat kota.

Namun, lolos ke babak selanjutnya bukanlah akhir dari perjalanannya di Paskibraka malahan tanggung jawab besar Ravi pun menanti.

Apalagi, dirinya terpilih sebagai Pak Lurah oleh para pembimbing dan rekan rekannya untuk memimpin angkatan Paskibraka Jakarta Selatan.

"Disini saya dikasih kesempatan sebagai pak lurah. Yaitu pemimpin angkatan. Itu bener bener kesempatan yang berharga banget kita diberi kesempatan untuk memimpin karakter temen temen yang berbeda dari sekolah yang berbeda. Ada yang baperan, hatinya pun beda beda,"tuturnya.

Selain itu, jadwal latihan Paskibraka dengan pendidikannya di sekolah acapkali mengalami benturan hingga Ravi merelakan salah satunya.

"Sekolah pasti dikorbanin. Karena kita mulai latihan setiap hari. Kita bener bener harus bagi waktu. Bagaimana pinternya kita atur jadwal. Mau ngantuk mau capek harus dilakukan kerjain pekerjaan rumah (PR) kalau enggak pasti ketinggalan banget," paparnya.

Menjelang H-1 Hut Ke-73 Kemerdekaan RI ini, dirinya bertugas sebagai calon anggota pengerek Bendera Pusaka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved