Banting Setir Jadi Penjual Sapi, Lana Rela Tidur di Dekat Kandang Demi Bisa Hidupi Keluarga

"Kalau hari biasa saya petani di Bima. Ke sini setiap mau Idul Adha aja bantuin dagang sapi. Diajak sama tetangga di kampung," kata Lana

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
‎Lana sewaktu memberikan minum kepada sapi yang dijual di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (19/8/2018). 

L‎aporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK- Jelang Hari Raya Idul Adha selalu diwarnai ‎dengan banyaknya para penjual hewan kurban.

Tak sedikit para pedagang hewan kurban ini merantau dari daerah asalnya menuju kota-kota besar seperti Jakarta.

Mayoritas dari mereka menjual hewan kurban yang dibawa langsung dari kampung halamannya.

Menyewa lahan kosong untuk menjajakan hewan kurban, mereka biasanya telah membuka lapaknya sejak beberapa minggu sebelum Idul Adha.

Satu diantaranya dilakukan oleh Lana yang merantau dari kampungnya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berdagang sapi Bima di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia bersama 13 teman satu kampungnya merantau ke Jakarta sejak beberapa minggu silam bersama puluhan sapi kurban yang akan ia jual di ibu kota.

"Kalau hari biasa saya petani di Bima. Ke sini setiap mau Idul Adha aja bantuin dagang sapi. Diajak sama tetangga di kampung," kata Lana saat ditemui TribunJakarta.com, Minggu (19/8/2018).

‎Setiap harinya Lana bertugas memberi makan dan minum sapi-sapi yang ada di lapak ini.

Ia harus memastikan seluruh sapi yang ada di tempat ini sehat sehingga mampu menarik pembeli.

Selain itu, ia juga harus membersihkan kotoran hewan tersebut agar tidak menimbulkan bau tak sedap.

"Ya pokoknya saya disini merawat sapi ini sampai dibawa ke pembeli. Setiap sapi yang kejual saya dapat potongan beberapa persen," ujarnya.

Selama berada di Jakarta, Lana dan‎ teman-temannya itu pun tinggal di sebuah saung di dalam lapak sapi yang dijualnya.

"Saya tinggal di sini sambil jagain sapi, tidurnya juga ganti-gantian. Malau bosnya sih nyewa kontrakan," kata Lana.

Meski tidur di dekat kandang sapi, sama sekali tak masalah baginya.

Sebab, selain ia tidur bersama rekan-rekannya, Lana mengatakan penghasilan berjualan sapi kurban jelang Idul Adha lumayan besar.

"Saya kan dibayarnya pakai komisi dari setiap sapi yang laku. Ya lumayanlah buat hidup di kampung daripada cuma tani saja mending ikut ke Jakarta," katanya.

Lana akan langsung kembali ke kampung halamannya setelah Idul Adha.

‎"Abis Idul Adha ya selesai kita bersihin tempat ini bakal langsung pulang kampung, nanti tahun depan pas Idul Adha balik lagi k esini," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved