Ada Peran Soekarno Dibalik Padang Arafah yang Tak Lagi Gersang dan Tandus
Kondisi Arafah yang hijau royo-royo, tak terlepas dari peran dan gagasan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Hal ini mengacu pada sang penyumbang benih yakni Bung Karno.
Untuk mendukung pertumbuhan pohon itu, dibawa pula tanah subur dari Indonesia dan Thailand.
Untuk penyiraman, di bawah tanah dipasang pipa air dan setiap pohon mendapatkan satu keran air sendiri.
Upaya itu membuahkan hasil. Sejak bertahun-tahun lalu, Arafah hijau royo-royo.
Kelestarian pohon itu diharapkan tetap terjaga meskipun 3,5 juta lebih jemaah akan datang, baik saat menunggu maupun saat wukuf berlangsung.
Di kawasan tertentu, Syariq Mansyur Makah misalnya, puluhan pohon mimba tumbuh kokoh dengan tinggi sekitar 10 meter.
Denda bagi Perusak
Dam alias denda di berlakukan bagi jemaah yang merusak tumbuhan, di antaranya mencabut rumput dan mematahkan ranting pohon.
Dam berupa memotong seekor kambing tentu akan menjauhkan jemaah dari perbuatan, misalnya, mematahkan dahan atau ranting Pohon Soekarno.
• Polisi Awasi dan Jaga Keamanan Joni Si Pemanjat Tiang Bendera
• Serda Ambar, Paspampres Cantik Anak Pengepul Barang Bekas yang Sering Bantu Sang Ibu Jualan Sayur
• Merengek Minta Mainan ke Sang Pengasuh, Rafathar Justru Disuruh Raffi Ahmad Temui Nagita Slavina
Sayangnya, meski saat ini pohon mindi dan mimba tumbuh subur di Padang Arafah, di Indonesia sendiri sekarang justru sangat langka.
Bahkan mindi dan miba telah masuk kategori 10 tanaman langka bersama raflesia arnoldi, balam suntai (Palaquium walsurifolium), bayur (Pterospermum sp), dll. (Yoyok Prima/Intisari)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sejarah Pohon Soekarno yang Membuat Padang Arafah Menjadi Hijau,