Pilpres 2019

Polemik Gerakan #2019GantiPresiden, Hasto: Untung Presidennya Pak Jokowi

Polemik gerakan #gantipresiden2019 terus berlanjut. Hasto Kristiyanto bersyukur yang menjadi presiden saat ini Joko Widodo, ada apa ya?

Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM/MUSLIMIN TRISYULIONO
Sekertaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto 

Pernyataan ini terkait dengan deklarasi #2019GantiPresiden yang diinisiatori oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera yang juga dihadiri Neno Warisman selaku donator terbesar kampanye itu.

Ia menilai, tindakan penghadangan Neno Warisman saat menghadiri acara deklarasi di Pekanbaru dan pengepungan terhadap Achmad Dani di Surabaya merupakan cara represif dan tindakan premanisme.

Hal ini tidak sejalan dengan iklim demokrasi serta tidak menunjukkan netralitas aparat dalam mengayomi masyarakat.

Ketua DPP Gerindra: Miris Saksikan Neno Warisman Dipersekusi di Bandara Pekanbaru

Ical menganggap, tindakan main hakim sendiri dan tindakan represif aparat tersebut justru merugikan Jokowi dan sama saja menusuk Jokowi dari belakang, lantaran tidak menggambarkan cara mendukung yang baik dan benar.

“Meskipun berbeda pilihan akan tetapi kita harus saling hormat dalam perbedaan itu dan kebebasan dalam menyatakan perbedaan itu dapat dijamin,” ungkapnya.

Mardani sebelumnya pernah mengatakan, gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang legal karena berada dalam konsitusi pasal 28 e ayat 2 dan 3 UUD 1945 bahwa setiap orang berhak berkumpul dan berserikat serta berhak berpendapat.

Di sisi lain, selain menolak keras cara-cara represif untuk menekan kebebasan berpendapat , Ical juga menyesalkan ucapan provokatif yang dilakukan oleh Achmad Dani.

"Kami juga menghimbau kepada aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun, bermartabat dan kepatuhan terhadap hukum,” tegasnya.

Dia berharap agar aparat juga hendaknya memberikan pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dengan tidak memihak, dan dapat memfasilitasi serta mengatur masing-masing unjuk pendapat sehingga terhindar dari konflik di lapangan.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mendorong para simpatisan atau kelompok masyarakat yang berbeda pandangan politik agar bisa menahan diri untuk tidak memamerkan sikap politiknya dengan cara yang provokatif.

Sikap tidak memancing reaksi baik antara gerakan #2019GantiPresiden dan pendukung presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menurut Indria Samego, penting agar Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 berjalan kondusif.

"Kedua kubu jangan memancing reaksi," ujar Indria Samego.

Untuk itu pula ia meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikap terkait kampanye #2019GantiPresiden di sejumlah daerah yang dilakukan sebelum masa kampanye Pemilihan Presiden dimulai.

"Yang paling mengerti dan absah untuk menafsirkannya adalah Bawaslu dan KPU. Mereka diam seribu bahasa," ucapnya.

"Buat saya, soalnya terletak pada moral dan etika politik," tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved