Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar As Tembus Rp 15 Ribu, Pujian Ahmad Dhani: Indonesia Hebat
Nilai tukar rupiah terhadap dolar tembus Rp 14.925, Ahmad Dhani justru memberikan sebuah pujian.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar menembus angka Rp 14.925, pada Rabu (5/9/2018).
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com nilai tukar rupiah kali ini memasuki level terendah sejak tahun 1998.
Sejumlah pihak lantas memberikan kritikan pedas terhadap kinerja pemerintah.
Musisi sekaligus calon legislatif (caleg) Partai Gerindra, Ahmad Dhani justru memberikan sebuah pujian.
Ahmad Dhani menyebut Indonesia sebagai negara yang hebat, karena nilai tukar rupiah hampir menyentuh angka Rp 15 ribu.
"Indonesia hebat US Dolar Rp 15.000," tulis Ahmad Dhani, Rabu (5/9/2018).
Hal tersebut disampaikan Ahmad Dhani melalui media sosial, Instagram.
Pujian sekaligus sindiran tersebut diunggah sekitar 35 menit yang lalu.
Tak hanya itu Ahmad Dhani juga disinyalir menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani diketahui kerap menyebut permasalahan ekonomi Indonesia adalah warisan dari presiden terdahulu.

• Foto-foto Rumah Mewah Ahmad Dhani Dijual Rp 12 Miliar, Ada Foto Soekarno Hingga Bernuansa Drakula
• Ahmad Dhani: Enggak Heran, Jika Nanti Ada Aturan Larang Gerakan #2019GantiPresiden
TONTON JUGA
Kali ini saat nilai tukar rupiah anjlok, Ahmad Dhani lantas menanyakan soal kinerja presiden yang sebelumnya.
"Presiden yang lalu ngapain aja?" tanya Ahmad Dhani.
Unggahan Ahmad Dhani telah disukai oleh ratusan pengguna Instagram.
Kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi puluhan komen pro dan kontra.
• Didemo di Surabaya, Ahmad Dhani: Saya Warga yang Patuh Hukum, Meski Hati Dongkol
• Insiden Surabaya, Ahmad Dhani: Harusnya Pendemo Anarkis Ditangkap, Ini Malah Saya Disuruh Pulang

Ratna Sarumpaet Turut Menyindir
Aktivis Ratna Sarumpaet berkomentar soal nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang semakin anjlok.
Dilansir dari laman Twitternya pada Rabu (5/9/2018) pagi, Ratna menyampaikan komentarnya.
Tak sekadar berkomentar, Ratna bahkan menyemprot Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.
Ratna mengatakan, masih mau dua periode, pakai akal pikiranmu dan gugah hati nuranimu.
Hingga pukul 08.00 WIB (5/9/2018), postingan Ratna telah diretweet sebanyak 32 kali dan 55 likes.
Ratna bahkan memberikan sebuah pertanyaan kepada publik di cuitannya, apakah masih mau 2 periode.
Berikut cuitan lengkap Ratna Sarumpaet:
"Masih mau 2 Periode? Pakai akal pikiranmu - Gugah hari Nuranimu. Cc: @jokowi," tulisnya.
• Penolakan #2019GantiPresiden, Begini Kisah Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet dan Neno Warisman
• Jokowi Tak Tetapkan Gempa Lombok Bencana Nasional, Ratna Sarumpaet: Pakai Akal Dong
Sebelumnya, Ratna juga menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengancam pengusaha yang menahan dolar untuk dapat keuntungan.
Ia menuturkan Sri Mulyani tidak cerdas karena mengancam.
"Intelectually tidak cerdas, keblinger deh. Gagal, panik, ngancam2 ....," tulis akun @RatnaSpaet.
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot.
Bahkan, nilainya sudah menembus Rp 14.800 per dollar atau terendah sejak krisis 1998.
Melansir Kompas.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ia dan Presiden Joko Widodo sudah memberikan tugas kepada jajaran menteri dan pejabat lembaga.
Tugas itu diberikan untuk meredam keperkasaan dollar AS terhadap rupiah.
"Banyak hal tentu detailnya akan dibicarakan oleh menteri keuangan, gubernur Bank Indonesia (BI), menteri perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa.(4/8/2018).
"(Mereka) sudah dikasih pekerjaan rumah (PR) masing-masing," sambung Kalla di kantornya.
• Ditolak Datang di Palembang, Ratna Sarumpaet Semprot Jokowi: Kita Masih Punya Kepala Negara Enggak?
• Timses Jokowi Tantang Sandiaga Uno Debat Soal Ekonomi, Ratna Sarumpaet Blak-blakan Sebut Sakit Jiwa
Kalla mengatakan, pemerintah sudah menggelar rapat internal terkait dengan pelemahan rupiah.
Pemerintah kata dia, akan berupaya agar rupiah tak terus melemah.
Selain gelontoran cadangan devisa ke pasar uang yang dilakukan BI, upaya penguatan rupiah juga dilakukan dengan berupaya memperkecil defisit perdagangan.
Caranya yakni dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor.
Selain itu, pemerintah juga mengatakan akan berupaya memperbesar komponen lokal dalam berbagai proyek infrastruktur.
Dengan begitu, maka impor alat-alat atau barang-barang proyek tak perlu berasal dari impor.