Wapres JK Imbau Masyakarat Berhemat saat Rupiah Loyo, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran Pedas

Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk berhemat, pasalnya nilai tukar rupiah sedang sangat loyo. Sudjiwo Tedjo lantas memberikan sindiran pedas.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Rina Ayu
Wakil Presiden Jusuf Kalla 

"tapi wabil khusus untuk super-masyarakat," tulis Sudjiwo Tedjo.

Prabowo-Jokowi Berpelukan, Jusuf Kalla: Pemimpin itu Berlawanan tapi Berpelukan

Ustaz Abdul Somad Terima Ancaman, Sederet Tokoh Berkomentar dan Ini Usul Sudjiwo Tedjo

Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui media sosial Twitter.

Pantauan TribunJakarta.com cuitan tersebut telah disukai oleh puluhan netizen.

Sebagaian besar netizen turut memberikan sindiran kepada Jusuf Kalla.

@wopeu: "sebagai rakyat jelita aku akan tetep jajan ferrari dan tas hermes"

@hans_prihantoko: "Apa yang diucapkan berbading lurus dengan dirinya. Ferrari dengan ferrari atau sejenisnya. Kalau si miskin di pelosok sana yg namanya ferrari kenal saja tidak. Beda klo seniman: bisa ferrari bisa motor butut"

@Obiajulu_Antie: "Himbauan pak JK khususan buat keluarga beliau"

@bilandua: "terimakasih pak,karna solusi yg anda berikan membuat kami jadi ingin tertawa,dan kami seindonesia ingin mengatakan J**NCU K*N."

UAS Batal Isi Ceramah, Komentar Mardani Ali Hingga Sudjiwo Tedjo hingga Dugaan Ditunggangi HTI

Soroti Lirik Theme Song Asian Games 2018, Sudjiwo Tedjo: Sebagai Orang Madura Bangga

Wapres JK pastikan Indonesia masih mampu bayar utang

Wapres JK menanggapi pernyataan bakal calon presiden Prabowo Subianto soal jumlah utang Indonesia yang disebut naik Rp 1 triliun setiap harinya.

Menurut dia pemerintah berutang untuk membiayai pembangunan, dan mampu melunasinya.

"Jadi bukan soal jumlah. Bisa bayar atau tidak? Jadi bukan soal Rp 1 triliun, mampu kita bayar tidak?" ujar Wapres JK ditemui di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

JK mengibaratkan status Indonesia sebagai negara berkembang, seperti halnya sebuah perusahaan.

Jika tidak mempunyai modal, kata dia, maka pemerintah dapat meminjam.

Jokowi Sebut Kebebasan Berpendapat Ada Aturannya, Sudjiwo Tedjo Tak Setuju

Reaksi Jusuf Kalla Ditanya Kabar Idrus Marham Mundur dari Kabinet Kerja

"Semua negara yang ingin membangun sama dengan perusahaan. Semua negara yang membangun butuh dana. Kalau tidak mempunyai modal maka harus meminjam," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved