Ekonom Amerika Kritik Jokowi Soal Rupiah, Fadli Zon Setuju dan Sindir Perhelatan IMF di Bali

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon ikut angkat suara soal pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pelemahan rupiah.

Editor: ade mayasanto
Grafis Tribun Jakarta / Picture: Toto Sihono
Ilustasi 

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, pemerintah mewajibkan penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit 20 persen atau B20.

Hal itu ditujukan untuk memotong angka impor minyak demi mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Ini akan mengurangi impor minyak yang nggak sedikit. Perkiraan kita ini 5 hingga 6 miliar US$. Kemudian kalau CPO kita pakai sendiri untuk B20 maka suplai ke pasar turun, sehingga kami harapkan harga CPO juga naik. Ini sudah merangkak naik," ucapnya.

Ia juga menegaskan, menggenjot kandungan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Penjelasan Jokowi pun bergayung sambut.

Diberitakan reuters, Steve Hanke menyebut jika Jokowi hanya omong kosong karena menyalahkan rentetan faktor eksternal sehingga rupiah terjun bebas.

Steve mengatakan, jika AS dan IMF tidak berencana untuk menggulingkan Soeharto 20 tahun lalu, maka Indonesia akan memiliki rupiah yang sehat saat ini.

"#Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa faktor eksternal berada di belakang #jatuhnya rupiah ke posisi terendah 20-tahun. Omong kosong apa. Jika AS & IMF tidak berencana untuk menggulingkan Soeharto 20 thn lalu, Indonesia akan memiliki mata uang & rupiah yang sehat," kata Steve.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon mengaku setuju.

Fadli Zon pun mengatakan jika hal ironis terjadi karena Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia Oktober mendatang.

"Setuju. Ironisnya, pemerintah akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF / Bank Dunia pada Oktober 2018 nanti akan menghabiskan biaya USD 70 juta," ujar Fadli Zon.

Sebelumnya, Fadli Zon dan Steve Hanke sempat membahas hal serupa mengenai ekonomi Indonesia dan IMF.

Hal tersebut mereka lakukan pada Maret 2018 lalu.

Keduanya tampak saling berbalas pesan membicarakan kondisi ekonomi Indonesia, pelengseran Soeharto, hingga pertemuan IMF.

Fadli Zon awalnya menanyakan pendapat Steve Hanke soal peran International Monetary Fund (IMF) dalam krisis yang dialami Indonesia 20 tahun lalu.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved