Partai Gerindra Berpotensi Menjadi Runner-Up dalam Pemilu 2019

"(Partai) Gerindra potensial menjadi partai pertama yang menjadi 'runner-up', di luar PDI P dan Golkar," ujar Adjie Alfaraby, Rabu (12/9/2018).

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby, di Graha Dua Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Meski baru didirikan pada tahun 2008, Partai Gerindra berpotensi menjadi 'runner up', mengalahkan partai besar lainnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby dalam presentasinya, di Graha Dua Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur.

"(Partai) Gerindra potensial menjadi partai pertama yang menjadi 'runner-up', di luar PDI P dan Golkar," ujar Adjie Alfaraby, Rabu (12/9/2018).

Dalam empat kali pemilu era reformasi, posisi 'runner-up tak pernah didapatkan oleh partai di luar PDI P dan Golkar.

Bahkan dari empat pemilu, Golkar berhasil merebut posisi runner-up sebanyak tiga kali, yaitu tahun 1999, 2009, dan 2014.

Menurut hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas Partai Gerindra kini berda di posisi kedua, dengan angka 13,1 persen, berada di atas Partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 11.3 persen.

Salah satu alasan Partai Gerindra berpotensi berada di posisi 'runner-up', karena mereka mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Yang dapat menjadi keuntungan dalam memperoleh suara bagi partai berlambang kepala garuda tesebut, pada Pemilu 2019.

"Pengaruh asosiasi capres terhadap partai politik akan berpotensi mendongkrak suara partai politik. Dalam studi pemilu, pengaruh seperti ini sering disebut sebagai 'coattail effect' (efek ekor jas)," ujar Adjie Alfaraby.

Selain itu, masalah korupsi yang menimpa sejumlah kader Partai Golkar, juga mempermulus langkah Partai Gerindra untuk merebut posisi kedua dalam Pemilu 2019.

Ditembak Suami, Istri Alami Luka Robek di Dada Kanan dan Hingga Kini Belum Dioperasi

Pasien RSUD Koja Tak Merasakan Dampak Krisis Obat BPJS

Mimpi Presiden Jokowi Mengubah Wajah Ciliwung Mirip Sungai Cheonggyecheon di Korea Bakal Terjawab

"Sentimen negatif yang terus menimpa Golkar, nampaknya belum diimbangi denga mobilisasi sentimen positif. Sehingga berpeluang menurunkan dukungan terhadap Partai Golkar," ujar Adjie Alfaraby.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved